Jogja
Sabtu, 23 Januari 2016 - 08:20 WIB

Bagir Manan Menilai Pers Terbuai Situasi, Mestinya Tawarkan Perspektif Baru

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bagir Manan (JIBI/Solopos/Dok.)

Bagir Manan menilai pers Indonesia terbuai untuk mengikuti situasi yang berkembang di masyarakat

Harianjogja.com, JOGJA — Ketua Dewan Pers, Bagir Manan menilai pers Indonesia terbuai untuk mengikuti situasi yang berkembang di masyarakat. Padahal mestinya pers bisa memainkan peran yang berbeda untuk mengubah situasi dan memberikan perspektif baru pada masyarakat.

Advertisement

Dalam diskusi “Implementasi Kebebasan Pers untuk Kepentingan Publik” yang digelar di hotel Santika (22/1/2016) lalu, Bagir berdiskusi dengan forum pemimpin redaksi dari berbagai media di DIY. Dia mengungkapkan berbagai uneg-uneg terkait fenomena dunia jurnalistik yang belakangan dianggapnya seakan larut pada arus utama.

Dia mencontohkan masyarakat Indonesia yang senang dengan berbagai suguhan yang menggambarkan masa lalu. Pers pun menangkap fenomena itu dan menyajikannya dengan gamblang. Tujuannya tak lain berusaha menarik minat masyarakat yang sedang menggandrungi fenomena serupa.

“Ini yang membuat pers kadang terlena dengan situasi yang ada di masyarakat,” kata dia.

Advertisement

Langkah itu menurut Bagir sebenarnya tak salah, tetapi menurutnya ada pendekatan lain yang mestinya bisa dimainkan oleh pers. Salah satunya adalah berusaha menawarkan cara pandang yang berbeda atas suatu fenomena.

Dia menjelaskan, dengan menawarkan sebuah perspektif baru berarti pers telah membantu membuka wawasan khalayak yang membaca atau menonton beritanya. Tambahan sudut pandang ini juga berarti memberikan edukasi bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam mencermati berbagai persoalan yang sedang terjadi.

“Tawarkan sudut pandang yang lain, pers harusnya bisa mendorong masyarakat untuk memiliki perspektif yang baru,” ungkap mantan ketua Mahkamah Agung Periode 2001-2008 ini.

Advertisement

Diskusi yang digelar sehari penuh itu tak hanya diwarnai diskusi antara Dewan Pers dan pemimpin redaksi. Para anggota Pers Mahasiswa juga berkesempatan berdialog dengan Dewan Pers. Selain itu digelar juga pelatihan jurnalistik bagi para jurnalis Pers Mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam menyampaikan fenomena yang terjadi di seputar kampus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif