SOLOPOS.COM - Ilustrasi operasi pasar bahan kebutuhan pokok masyarakat. (JIBI/Solopos/Antara/M. Risyal Hidayat)

Panic buying ganggu kestabilan harga.

Harianjogja.com, JOGJA–Mahalnya harga telur ayam negeri dan komoditas sayur mayur disebabkan kurangnya pasokan dari luar daerah. Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mengimbau masyarakat agar tidak panik menghadapi situasi harga bahan pokok yang mengalami kenaikan.

Promosi Pramudya Kusumawardana Bukti Kejamnya Netizen Indonesia

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag DIY, Yuna Pancawati mengatakan berdasarkan pemantauan di tiga pasar, yakni Pasar Demangan, Pasar Kranggan dan Pasar Beringharjo, komoditas tersebut masih mahal.

“Harga telur [ayam negeri] dan cabai yang mengalami kenaikan. Namun untuk telur memang suplai dari produsen kurang, sementara kebutuhan masyarakat pada komoditas ini mengalami peningkatan,” ujar Yuna kepada Harianjogja.com, Rabu (27/12/2017).

Sedangkan untuk komoditas cabai, kenaikan harga lebih disebabkan oleh cuaca yang memengaruhi produksi di tingkat petani. Akibatnya, produksi cabai di sentra lokal atau petani di wilayah DIY tidak maksimal. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut, suplai komoditas harus didatangkan dari luar daerah.

“Namun, suplai dari luar daerah pun juga kurang, yakni dari Temanggung,” imbuh Yuna.

Tingginya permintaan akan komoditas pokok ini, kata Yuna, dipengaruhi adanya musim liburan. Yuna mengungkapkan peningkatan kunjungan wisatawan ke DIY menjadi salah satu faktor penyebab naiknya kebutuhan akan komoditas tersebut.

Kebutuhan akan bahan kue untuk keperluan Natal dan Tahun baru juga menjadi penyebab tingginya permintaan pada telur ayam negeri, serta banyaknya acara hajatan yang digelar di penghujung tahun ini. Disperindag terus melakukan pemantauan harga secara rutin di pasaran agar harga tidak semakin melonjak.

“Kami juga mengimbau masyarakat atau konsumen agar jangan terlalu panik dengan kenaikan harga kebutuhan pokok ini. Karena panic buying dapat menyebabkan terganggunya kestabilan harga bahan pokok,” jelas Yuna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya