Jogja
Senin, 11 Juli 2011 - 14:23 WIB

Bakosurtanal ekspedisi karst di Gunungkidul

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL—Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) menggelar ekspedisi karst Gunungsewu di sejumlah gua di Gunungkidul mulai hari ini,(11/7), hingga Rabu (13/7) mendatang. Kegiatan tersebut untuk mempopulerkan karst sebagai kawasan lindung serta mampu menjadi potensi wisata termasuk membebaskan perbukitan karst dari aksi penambangan.

Deputi Survei Sumber Daya Alam Bakosurtanal, Priyadi Kardono, Senin (11/7) menjelaskan, ekspedisi gua di Gunungkidul sebagai langkah untuk mempopulerkan kawasan karst terutama sebagai wisata dan kawasan lindung yang harus dijaga. Ia mengakui, kawasan karst di Gunungkidul memiliki nilai sejarah yang tinggi, sehingga kelestarian harus dipertahankan agar dapat dinikmati generasi selanjutnya.

Advertisement

Priyadi menambahkan, karst di Gunungkidul menurut sejarah ilmu geografi merupakan gundukan batu yang muncul dari permukaan dasar laut. Maka dari itu, sebagian besar kawasan karst di Kabupaten terluas DIY ini menyimpan sumber daya air melimpah.

“Prediksi geografi memang Gunungkidul itu dahulunya laut, akibat proses alam kemudian muncul menjadi perbukitan. Itu bisa dilihat pada wilayah kawasan pantai seputar Sadeng,” terang Priyadi kepada Harian Jogja, usai melepas tim ekspedisi.

Tim yang turut melakukan ekspedisi berjumlah 25 orang yang merupakan kesatuan dari UGM, ITB, UI, Watimpres, serta sejumlah yayasan karst di Indonesia.(Harian Jogja/Sunartono)

Advertisement

Foto: Tim Ekspedisi Geografi Indonesia usai menggelar audiensi dengan Pemkab Gunungkidul, Senin (11/7).(Harian Jogja/Sunartono)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif