SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok

Ilustrasi/dok

JOGJA—Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Jogja belum mengetahui aksi mogok puluhan pedagang daging di Beringharjo. Meski begitu, Dinlopas tidak bisa mengintervensi soal tersebut karena kewenangan Disperindagkoptan.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Saya belum terima laporan, termasuk situasi di Kranggan dan Sentul. Apakah pedagang daging sapi di sana juga mogok, termasuk penyebabnya. Apakah faktor tidak menerima supplay atau memang niat untuk tidak berjualan,” ungkap Kepala Dinlopas Jogja Suyana, kepada Harian Jogja, Kamis (17/1/2013).

Menurutnya, Dinlopas tidak memiliki kewenangan soal pengendalian harga. “Saya juga bingung, dengan masalah ini. Apa masalah pasokan atau memang berniat mogok? Yang jelas, kami tidak bisa mengintervensi soal harga daging. Itu kewenangan Disperindagkoptan,” ujarnya.

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Disperindagkoptan Jogja. “Saya tidak mengetahui kondisi semua pasar apa [pedagang daging sapi] mogok semua, tapi memang yang paling banyak di Beringharjo,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, puluhan pedagang daging sapi di Jogja lakukan aksi biokot dengan tidak menjual daging. Aksi tersebut dilakukan hari ini Kamis (17/1) dan Jumat (18/1). Para pedagang daging sapi tidak berjualan karena tingginya harga daging sapi dan terus merangkak naik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya