SOLOPOS.COM - Ilustraso mudik dengan kereta api. (JIBI/Solopos/Antara/Yustinus Agyl)

Balai Yasa Jogja disibukkan dengan pesanan “rail clinic” kedua dari PT Kereta Api Indonesia

 

Promosi Tragedi Kartini dan Perjuangan Emansipasi Perempuan di Indonesia

Harianjogja.com, JOGJA– Bengkel kereta api Balai Yasa Jogja sedang disibukkan dengan pesanan “rail clinic” kedua dari PT Kereta Api Indonesia yang akan digunakan untuk pelayanan kesehatan di Sumatera Selatan.

“Proses pekerjaan sudah mencapai lebih dari 20 persen,” kata Executive Vice President Balai Yasa Jogja, Eko Purwanto, Sabtu (1/10/2016).

Seperti “rail clinic” pertama dikerjakan di Balai Yasa Jogja, “rail clinic” kedua tersebut memiliki spesifikasi fisik yang hampir sama yaitu dilengkapi dengan ruangan-ruangan khusus yang bisa digunakan untuk pelayanan kesehatan termasuk pelayanan persalinan.

“Kami membuat ruangan-ruangan dengan sistem ‘knock down’ sehingga kondisi ruangan bisa disesuaikan dengan kebutuhan layanan kesehatan,” katanya.

Kereta yang digunakan untuk “rail clinic”, lanjut Eko adalah bekas kereta rel diesel (KRD) yang terdiri dari dua gerbong. Total dana yang dibutuhkan untuk membuat satu unit “rail clinic” mencapai sekitar Rp1,3 miliar.

PT KAI mulai menjalankan berbagai program kesehatan dengan memanfaatkan “rail clinic” pada 2015. Hingga saat ini, “rail clinic” pertama sudah menjalankan tugas ke beberapa daerah yang tidak memiliki akses layanan kesehatan yang baik, di antaranya di Wojo, Cianjur, Sukabumi.

“Kereta tersebut juga memberikan layanan kesehatan untuk warga Garut yang terdampak banjir bandang. Kereta akan melayani masyarakat yang berada di daerah yang sulit mengakses layanan kesehatan,” kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VI Jogja, Eko Budiyanto.

Masyarakat dapat mengakses layanan “rail clinic” secara gratis. “Semua layanan kesehatan sudah kami siapkan, ada dokter yang menangani termasuk obat-obatan yang dibutuhkan,” kata Eko, seperti dikutip dari Antara.

“Rail clinic” pertama beroperasi di Pulau Jawa dengan jadwal layanan yang diatur oleh PT KAI.

“Saat semuanya sudah siap, kami akan kirimkan kereta ini ke Sumatera,” kata Eko yang menyebut bahwa kereta kesehatan tersebut tidak disambung dengan kereta komersil lain, tetapi bisa dijalankan sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya