SOLOPOS.COM - Pencairan di Glagah 2 terlihat lengang dan hanya dihadiri oleh tim dari PT Angkasa Pura 1 dan pihak perbankan di Balai Desa Glagah, Senin (26/9/2016). Pencairan bagi penggarap PAG ditangguhkan sesuai dengan permintaan perangkat Desa Glagah hingga kejelasan kompensasi dari Puro Pakualaman diketahui. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo, warga terdampak siap membangun pemukiman.

Harianjogja.com, KULONPROGO –– Kelompk pemukim yang siap membangun hunian baru telah menyimpan dana sebesar Rp19 miliar di bank daerah. Dana tersebut dimiliki oleh sekitar 169 KK yang merupakan warga terdampak bandara yang memilih relokasi.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Camat Temon, Djaka Prasetya mengatakan jika kelompok pemukim merupakan warga terdampak yang telah dibagi untuk kemudian membangun rumahnya bersama dengan sistem Rekompak. Ia menerangkan jika warga sudah siap untuk membangun pemukiman kembali.

“Tinggal menunggu kesiapan lahan saja,”jelasnya pada Minggu (19/3/2017).

Dana tersebut bisa diakses untuk membeli sejumlah material guna membangun rumah serta persiapan lainnya. Setiap rumah relokasi sendiri dialokasi bisa dibangun dengan indeks harga Rp2.200 per meter persegi. Namun, apabila warga memiliki kelebihan dana maka pembangunan yang melebihi rentang harga tersebut dipersilahkan.

Dana terbanyak berasal dari Desa Palihan berkisar Rp8 miliar dari 72 Kepala Keluarga (KK). Sementara jumlah terkecil yakni Rp651 juta dari Desa Jangkaran yang hanya memiliki 4 KK. Djaka menyebutkan total terdapat 22 kelompok pemukim yang berada di 5 desa relokasi yakni Janten, Palihan, Jangkaran, Kebonrejo, dan Glagah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya