SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA—PT.Angkasa Pura I kekurangan dana sekitar Rp1 triliun sampai Rp2 triliun untuk merealisasikan bandara di Kulonprogo.

Presiden Direktur Angkasa Pura I Tommy Soetomo mengatakan total investasi yang diperlukan untuk pembangunan bandara internasional Kulonprogo seluas 668 hektare diperkirakan mencapai US$600 juta – US$700 juta, atau sekitar Rp7,2 triliun – Rp8,4 triliun, dengan menggunakan asumsi nilai tukar Rp12.000 per US$.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

AP I telah menyiapkan dana internal sebesar 20% investasi atau sekitar Rp1,44 triliun – Rp1,68 triliun. Selanjutnya, AP I juga telah mengantongi fasilitas kredit dari tiga bank pelat merah senilai total Rp4,4 triliun.

“Kami [AP I] tetap optimistis tidak akan mengalami kesulitan mencari dana tambahan untuk menyelesaikan pembangunan bandara,” ujarnya di Jogja, Kamis (11/12/2014). Baik bank dari dalam maupun luar negeri diklaim sudah siap mengucurkan dana.

Saat ini, Tommy menegaskan pendanaan AP I masih cukup sebab proses pembangunan masih berada dalam tahap awal, yakni pembebasan lahan. Sisa tambahan sumber pendanaan diperlukan apabila realisasi masuk ke tahap proses pembangunan dan penyelesaian bandara.

Tommy mengakui proses pembangunan bandara internasional tersebut masih panjang. Saat ini, progres rencana pembangunan bandara baru memasuki tahap awal dari pembebasan tanah, yakni sosialisasi dan konsultasi publik.

Jika pembebasan tanah telah selesai, maka Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menetapkan izin lokasi untuk pembangunan bandara.

Dia berharap seluruh proses pembangunan bandara, mulai dari pembebasan lahan hingga penyelesaian dapat berjalan cepat dan baik, lantaran tingginya desakan kebutuhan DIY terhadap bandara baru dengan kapasitas lebih besar.

Setelah proses pembebasan lahan selesai, AP I segera ground breaking atau peletakan batu pertama proyek pembangunan bandara.

“Sejauh ini perkembangan di lapangan positif. Kawan-kawan di sini [DIY] sosialisasinya bagus dan konsultasi publiknya bagus. Kami optimistis,” kata Tommy.

Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan fungsi bandara telah bergeser dari sekadar tempat tujuan menjadi tempat transit sekaligus kawasan bisnis dan kota bandara.

Dia optimistis bandara transit tersebut akan dapat membawa efek berganda baik ke sektor hulu maupun ke sektor hilir, dengan terciptanya beragam jenis usaha baru yang menuntut lapangan kerja baru pula, yang lebih terspesialisasi.

“Jika tidak, peluang bisnis dan lowongan kerja yang tercipta hanya akan terisi perusahaan-perusahaan dan kalangan profesional asing. Mengingat dalam kurun waktu satu tahun sejak sekarang ini, sudah akan memasuki era MEA [Masyarakat Ekonomi ASEAN],” ujar Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya