SOLOPOS.COM - Kepala Pusat Seismologi BMKG, Jaya Murjaya menyampaikan materi dalam workshop Potensi Bahaya Gempa Bumi & Tsunami di Bandara Kulonprogo (NYIA) dan Metode Mitigasinya di gedung University Club (UC) UGM, Yogyakarta, Selasa (29/08/2017). Workshop ini memaparkan ancaman bahaya dan solusi mitigasi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami atas pembangunan bandara di kecamatan Temon tersebut.(Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo menyelesaikan dokumen amdal

Harianjogja.com, JOGJA — Sempat dipersoalkan, pihak PT Angkasa Pura (AP) I mengklaim nyaris merampungkan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) terkait pembangunan New International Yogyakarta Airport (NYIA). Dalam waktu sepuluh hari ke depan, dokumen itu diklaim akan rampung.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Baca Juga : BANDARA KULONPROGO : Angkasa Pura I Klaim Rampungkan Dokumen Amdal

Pimpinan Proyek NYIA R.Sujiastono menjelaskan pihaknya juga bersiap untuk pembangunan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) yang melintasi kawasan NYIA. Untuk itu, pekan lalu pihaknya menjalin komunikasi dengan instansi terkait. Dari hasil komunikasi itu ia memastikan adanya relokasi warga sekitar lokasi yang akan dibangun JJLS.

“Tapi berapa luasannya masih dikaji lagi. Pastinya, kami berupaya pembebasan lahannya seminimal mungkin,” katanya, Senin (4/9/2017)

Terkait hal itu, Asisten Perekonomian, Pembangunan, dan Sumber Daya Alam, Setda Kulonprogo, Triyono menilai, JJLS itu memiliki peran cukup penting untuk memecah kemacetan lalu lintas nantinya setelah NYIA beroperasi. Ia menambahkan, seiring dimulainya masa pembangunan fisik bandara, akses masyarakat untuk melintasi JJLS yang masuk dalam kawasan lahan bandara kemungkinan besar akan terputus. “Itulah sebabnya, kami berharap segera ada kejelasan terkait JJLS itu,” katanya.

Seperti diketahui, sejumlah alternatif memang pernah diwacanakan oleh pemerintah pusat terkait pengembangan JJLS tersebut. Di antaranya adalah dengan memanfaatkan jalan kabupaten yang sudah ada ke arah utara meskipun ruasnya cukup kecil.

Selain itu, ada pula alternatif lain dengan membebaskan lahan di sebelah lokasi calon bandara maupun membangun jalan layang (flyover) atau jalan bawah tanah (underpass) di tengah kawasan airport city. “Sampai sekarang, belum ada keputusannya,” tegas Triyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya