Jogja
Jumat, 15 Januari 2016 - 19:55 WIB

BANDARA KULONPROGO : Bandara Tak Hanya Butuh Tenaga Berpendidikan Tinggi, tapi Juga Lulusan SMA dan SMP

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo saat menyampaikan sambutan pada acara silaturahmi kepala dusun di Gedung Yayasan Dharmais, Sendangsari, Pengasih, Kulonprogo, Rabu (12/8/2015). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Bandara Kulonprogo diharapkan bisa memberi peluang kerja bagi warga terutama terdampak pembangunan bandara tersebut

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo berencana mendata potensi tenaga kerja di wilayah terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Upaya pendataan tersebut akan melibatkan kepala desa dan kepala dusun masing-masing.

Advertisement

Hal itu diungkapkan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo saat membuka kegiatan mujahadah dan doa bersama di Masjid Al Barokah, Dusun Bebekan, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Rabu (13/1/2016) malam. “Pemerintah akan mendata potensi tenaga kerja, paling cepat sekitar minggu depan,” ucap Hasto.

Warga yang berminat nantinya diminta mengisi formulir yang memuat keterangan seputar identitas diri dan potensi yang dimiliki. Dia berharap, bandara NYIA dapat menyerap potensi tenaga kerja lokal secara maksimal sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di wilayah terdampak pembangunan.

Hasto mengungkapkan, bandara NYIA jelas butuh tenaga ahli yang berpendidikan tinggi. Namun, operasional bandara juga akan membutuhkan banyak tenaga kerja dari kalangan lulusan SMA dan SMP ke bawah. Menurutnya, hal itu bisa menjadi peluang bagi warga yang belum banyak melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.

Advertisement

“Jika banyak tenaga kerja kita belum sarjana, dapat meminta kepada Angkasa Pura untuk mendata kemudian menata posisinya,” ujar Hasto.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif