Bandara Kulonprogo, WTT mengaku puas dapat bertatapan langsung dengan bupati dan menyampaikan uneg-uneg.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Warga Wahana Tri Tunggal (WTT) mengaku puas dapat bertemu dengan Bupati Kulonprogo, sekalipun belum ada titik temu. Pasalnya, agenda pertemuan ini sempat terancam batal karena perdebatan soal teknis tempat pelaksanaan.
Bupati Kulonprogo mengizinkan ratusan warga WTT datang menemuinya di Kota Wates, Rabu (14/1/2015) siang. Pertemuan tatap muka dengan Bupati dilakukan oleh perwakilan warga WTT yang berjumlah sekitar 20 orang di pendopo Rumah Dinas Bupati.
Sementara, ratusan warga lainnya menunggu di jalan depan Rumah Dinas Bupati sembari berorasi dan meneriakkan yel-yel tolak bandara. Dari informasi yang dihimpun Harianjogja.com di lapangan, aksi tersebut juga diikuti oleh mahasiswa yang tergabung dalam Sekolah Bersama (Sekber).
Dalam pertemuan yang berjalan satu jam, perwakilan warga menyampaikan alasan menolak pembangunan bandara di Kecamatan Temon. Tanah pesisir yang dianggap subur oleh masyarakat serta warga yang sudah sejahtera menjadi topik utama aspirasi.
“Tidak perlu berpikir soal besok-besok, yang jelas lihat saja kondisi warga saat ini sudah sejahtera,” ujar Wasiyo, salah satu warga WTT.
Sugito, warga lainnya, menekankan, lahan pertanian di Temon subur sehingga tidak layak dikorbankan menjadi lahan pembangunan bandara. Terbukti, kata dia, jika musim kemarau panjang areal pertaniannya tidak pernah kekurangan air.
“Kalau kami digusur, kami sudah tidak bisa apa-apa lagi,” ungkapnya.