Jogja
Kamis, 18 September 2014 - 10:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Demi Keamanan, Polisi Akan Batasi Jarak

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wahana Tri Tunggal (WTT) melakukan demonstrasi penolakan bandara Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Switzy Sabandar)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Polres Kulonprogo akan membatasi jarak antara masyarakat umum dengan lokasi sosialisasi rencana pembangunan bandara di Desa Glagah, Kecamatan Temon. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana sosialisasi yang lebih kondusif, mengingat sebagian besar warga Wahana Tri Tunggal (WTT)  dari Glagah.

Kapolres Kulonprogo AKBP Johanes Setiawan Widjanarka mengungkapkan Polres Kulonprogo akan memperketat pengamanan saat sosialisasi rencana pembangunan bandara di Kulonprogo. Pertimbangannya, sebagian besar warga WTT berdomisili di Glagah. Dipaparkannya, keamanan diperketat melalui pembatasan jarak antara warga dengan lokasi sosialisasi.

Advertisement

“Minimal jarak antara lokasi sosialisasi dengan warga yang mendekat dan bukan undangan minimal 30 meter,” sebutnya seusai melakukan pengamanan sosialisasi rencana pembangunan bandara di Palihan, Rabu (17/9/2014).

Ia mengungkapkan sebelum pelaksanaan sosialisasi sudah memberitahu warga yang tidak memiliki undangan [WTT yang melakukan unjuk rasa] untuk tidak ikut mendekat ke lokasi sosialisasi. Johanes juga mengizinkan warga menyampaikan aspirasinya dan akan diberi waktu oleh tim sosialisasi.

Ia juga tidak menampik terdapat potensi benturan antara kelompok pro dengan kontra bandara, tapi situasi berhasil diredam sehingga tidak menimbulkan kericuhan. Petugas keamanan, kata dia, juga mengantisipasi aksi penolakan yang dilakukan oleh warga tidak disusupi pihak luar yang memiliki kepentingan, misal lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Advertisement

Sebelumnya, Wakapolres Kulonprogo Kompol M Akbar Thamrin mengatakan untuk mengamankan pelaksanaan sosialisasi di wilayah yang dianggap rawan, yakni Palihan dan Glagah, Polres Kulonprogo meningkatkan jumlah personel yang diterjunkan hingga dua kali lipat.

“Biasanya satu lokasi ada 30 personel, tetapi di dua wilayah itu akan diterjunkan hingga 60 personel,” sebutnya.

Ia menguraikan personel yang diterjunkan selama pelaksanaan sosialisasi berjumlah 358 orang, yang terdiri dari personel Polres Kulonprogo dan bawah kendali operasi (BKO) Polda DIY . Untuk bantuan dari Polda, yaitu 30 personel Satbrimob, 30 personel Sabhara Polda DIY, 24 personel Intel Polda DIY.

Advertisement

“Selain itu juga ada bantuan dari TNI yang sesuai kesepakatan awal akan dibantu dengan 100 personel,” imbuh Akbar

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif