Jogja
Senin, 31 Juli 2017 - 19:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Jaringan Listrik di Lahan Relokasi Mulai Disiapkan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja berupaya menyelesaikan pembangunan hunian relokasi warga terdampak New Yogyakarya International Airport (NYIA) di wilayah Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Minggu (23/7/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Persiapan pemasangan jaringan listrik mulai dilakukan di lahan relokasi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Persiapan pemasangan jaringan listrik mulai dilakukan di lahan relokasi warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA). Warga pun kembali diimbau untuk mempercepat pembangunan hunian relokasi agar bisa segera pindah.

Advertisement

Asisten II Sekda Kulonprogo, Triyono memahami kekhawatiran yang dirasakan warga terdampak akibat belum adanya listrik di lahan relokasi. Ada beberapa rumah yang sudah hampir jadi sehingga semestinya dapat ditempati secepatnya. Namun, Triyono maklum jika warga ragu untuk pindah karena jaringan listrik yang belum terpasang.

Triyono mengatakan, Pemkab Kulonprogo telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PLN terkait pemasangan jaringan listrik untuk lahan relokasi sejak lama. Hanya saja, pengerjaannya memang baru dimulai belum lama ini.

Dia berharap warga terdampak lebih bersabar menunggu. “Ini sudah mulai siap-siap untuk pemasangan tiang listrik. Sementara baru dapat laporan kalau sudah mulai di Palihan. Nanti itu prosesnya berurutan,” ujar Triyono, Minggu (30/7/2017).

Advertisement

Sebelumnya, sejumlah warga terdampak mengeluhkan belum adanya jaringan listrik di lahan relokasi. Kondisi itu dinilai menghambat proses pengerjaan fisik.

Kepala Dusun Bapangan, Desa Glagah Temon, Suparjo mengatakan, ada beberapa hal yang tidak bisa dilakukan tanpa aliran listrik, seperti pemasangan keramik dan pemotongan kayu.

Suparjo berharap pemasangan jaringan listrik bisa segera dilakukan agar warga merasa lebih tenang dan semakin yakin untuk segera pindah. “Kalau listriknya belum ada, warga juga bingung bagaimana mau menempati rumah. Sumber air dari sumur pantek juga perlu perlu pompa air yang jelas menggunakan listrik,” kata Suparjo.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif