SOLOPOS.COM - Masterplan bandara baru Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon, Kulonprogo. (Istimewa)

Bandara Kulonprogo belum bisa dipastikan kapan mulai pembangunan

Harianjogja.com, KULONPROGO-Sekretaris Daerah Kabupaten Kulonprogo, Astungkoro mengaku belum menerima informasi mengenai kemungkinan adanya perubahan jadwal terkait peletakan batu pertama pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) dari PT Angkasa Pura I. Meski demikian, dia pun menyadari jika prosesi peletakan batu pertama bisa saja mundur jika proses persiapan pembangunan tidak berjalan lancar.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Astungkoro mengatakan, pembangunan bisa dimulai sesuai target jika pembayaran ganti rugi kepada warga terdampak selesai pada Mei mendatang. Namun, target tersebut bisa tidak terpenuhi jika hasil penilaian oleh appraisal nantinya menerima banyak keberatan dan gugatan. “Surat pemberitahuan terakhir itu Mei, belum ada info lain dari Angkasa Pura,” ungkap dia, Jumat (22/1/2016).

Hasil pengukuran dan pendataan lahan calon lokasi bandara NYIA saat ini sedang dipublikasikan di setiap wilayah terdampak. Warga diminta memaksimalkan waktu 14 hari kerja untuk mengajukan keberatan atau koreksi jika ada data yang dianggap kurang tepat.

Meski demikian, masyarakat harus teliti dengan perbedaan batas waktu pengajuan antardesa karena awal pengumumannya memang tidak serentak.

Astungkoro lalu memaparkan, data keberatan dan koreksi dari warga terdampak yang diajukan melalui desa maupun anggota Dewan sudah mulai diterima Badan Pertanahan Nasional (BPN). Dia juga mendapatkan informasi adanya pengajuan koreksi oleh warga yang merasa luas tanahnya bertambah banyak dibanding pada sertifikat hak milik. “Setelah 14 hari habis, tim harus turun ke lapangan lagi untuk cek ulang,” kata Astungkoro.

Menurut Astungkoro, pengukuran dan pendataan ulang tidak akan memakan waktu lama. Tim bisa mengecek puluhan bidang sekaligus per hari. Dia lalu menambahkan, PT Angkasa Pura I sedang fokus mempersiapkan lelang untuk penunjukkan appraisal.

“Nanti kalau tidak ada penolakan terhadap hasil koreksi [pengukuran dan pendataan lahan], ya bisa lanjut penilaian oleh appraisal,” ucap dia.

Sementara itu, BPN Kulonprogo masih menunggu pengajuan keberatan terhadap hasil pengukuran dan pendataan lahan. Kepala Seksi Survei dan Pengukuran BPN Kulonprogo, Obed Tri Pambudi mengatakan, data yang saat ini sedang diumumkan kepada publik masih bisa diperbaiki dan dikoreksi.  Tim akan kembali turun ke lapangan untuk melakukan pengecekan. “Nanti koordinator setiap tim yang menentukan kapan mereka akan ke lapangan lagi,” ujar Obed.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya