SOLOPOS.COM - Suasana di Desa Sidorejo, Temon Kulonprogo saat tim appraisal Bandara Kulonprogo dihalangi masuk oleh warga. Aparat Kepolisian turun tangan untuk pengamanan. (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo masih dalam tahap pendataan lahan

Harianjogja.com, KULONPROGO- Puluhan warga Sidorejo, Temon Kulonprogo berkeras menghalangi personil keamanan yang memaksa masuk ke makam di desa mereka. Warga melempari petugas dengan tanah, rumput dan disertai ancaman-ancaman verbal.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Warga mempertahankan makam yang akan dinilai oleh tim appraisal pada hari terakhir pelaksanaan appraisal lahan calon bandara Kulonprogo. Tim appraisal sendiri datang dengan para ahli waris makam yang dikawal oleh ratusan personil keamanan.

Warga terus melakukan perlawanan karena enggan tanah pemakaman tersebut diukur. Menurut mereka, tanah pemakaman yang telah digunakan turun temurun tak boleh digusur.

Personil keamanan yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Kulonprogo, Kompol Andreas Dede Wijaya melakukan pendekatan untuk bisa masuk dan melakukan penilaian.
Warga kemudian mengizinkan masuk namun hanya kepada para ahli waris dan tim appraisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya