Jogja
Rabu, 20 Januari 2016 - 21:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : New Yogyakarta International Airport Jauh dari Kota, Apa Solusi Transportasinya?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menyerahkan bingkisan berupa produk UMKM Kulonprogo pada ketua rombongan calon duta besar untuk Indonesia, Ahmad Rusdi di Gedung Kaca, Wates, Selasa (19/1/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo yang akan dibangun di pantai selatan, jauh dari kota sehingga membutuhkan solusi transportasi yang tepat

Harianjogja.com, KULONPROGO- Sejumlah calon duta besar Indonesia untuk 22 negara kunjungi lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) untuk bantu tarik investor asing. Namun, bandara Kulonprogo dinilai masih terkendala oleh jarak transportasi ke kota terdekat.

Advertisement

Calon duta besar untuk Qatar, Muhammad Basri Sidahabi menyatakan bahwa letak bandara Kulonprogo startegis untuk pengembangan lebih lanjut. Menurutnya sejumlah investor dari negara dari Eropa, Afrika, dan Timur Tengah bisa ditarik untuk menanamkan modal.

Namun, ia menambahkan bahwa hal ini masih terkendala dengan jarak bandara ke kota terdekat seperti Yogyakarta dan Purworejo. “Kendalanya cuma jarak ke kota,” ujar Basri di Radar Congot, Karangwuni, pada Selasa (19/1/2016).

Menurutnya keterbatasan ini bisa dipecahkan dengan mode transportasi kereta api dan jalan raya. Selain itu, ia juga memaparkan solusi berupa kemungkinan bagi calon penumpang bandara untuk melakukan check in di kota utuk kemudian disediakan kereta api menuju bandara.

Advertisement

Cara ini dianggap efektif sebagai moda transportasi karena durasi perjalanan kereta api yang pasti. Harapannya jarak antara kota dan bandara bisa ditempuh dalam 30 menit.

Basri juga menyebutkan bahwa bandara bisa menjadi pintu gerbang utama pariwisata Jogja. Keberadaaan bandara dianggap akan mampu memotong jarak perjalanan wisatawan asing ke Jogja.

Harapannya, bandara Kulonprogo bisa menjadi pintu masuk penerbangan langsung dari berbagai negara seperti Timur Tengah. “Jika pesawat besar bisa masuk, penerbangan langsung dari Doha pasti akan sangat baik,” ujar Basri.

Advertisement

“Solusi yang baik bagi Adi Sutjipto yang sudah penuh padat,” ujar pria yang merupakan purnawirawan Angkatan Udara ini. Tak hanya dari segi investasi, ia menyebutkan bahwa letak bendara Kulonprogo yang bebas penghalang seperti gunung akan membuat penerbangan akan jauh lebih efisien dan bebas bahan bakar.

Project Manager Kantor Proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono, menyatakan bahwa bandara perlu dukungan investor asing untuk kembangkan kawasan sekitar setelah proses pembangunan. “Bandara hanya infrastruktur, untuk pengembangannya perlu investasi,” ujarnya di kesempatan yang sama.

Keberadaan investor asing akan membuka pasar dan juga ajang promosi Jogja. Sujiastono sendiri menyebutkan bahwa proses pembangunan bandara juga masih membutuhkan dukungan investor asing khusunya dalam hal peralatan dan berteknologi tinggi.

Calon bandara ini sendiri diproyeksikan akan mampu menampung berbagai jenis pesawar hingga airbus sehingga memungkinkan untuk diadakan jalur penerbangan langsung dari berbagai negara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif