SOLOPOS.COM - Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono meninjau lahan relokasi warga terdampak bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Desa Janten, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Jumat (24/2/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo dipersiapkan sedemikian rupa agar ramah terhadap setiap kelompok masyarakat.

Harianjogja.com, JOGJA — Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) DIY membentuk tim guna mendorong adanya fasilitas di New Yogyakarta International Airport (NYIA) Kulonprogo lebih ramah terhadap kelompok rentan. Tim tersebut direncanakan memberikan masukan kepada pihak terkait yang mengurus proyek pembangunan bandara tersebut.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Baca Juga : BANDARA KULONPROGO : NYIA Didorong Ramah Terhadap Kelompok Rentan

Terkait hal itu, Sekretaris BPPM DIY Carolina Radiastuty  menyampaikan pihaknya segera membentuk tim dalam rangka advokasi. Meski demikian, belum diketahui jumlah tim yang akan ditentukan karena masih dalam proses pemetaan. Tetapi, secara umum dimungkinkan akan ada tim khusus yang berkaitan dengan transportasi untuk menghasilkan usulan fasilitas transportasi ramah terhadap kelompok rentan tersebut.

Berkaitan dengan ramah anak misalnya, kata dia, keberadaan toilet yang sesuai untuk anak dengan posisi pendek sangat dibutuhkan. Begitu juga perlunya taman bermain untuk anak, hingga perpustakaan jika memungkinkan. Sedangkan perempuan, salahsatu kebutuhan toilet juga harus sesuai, tak terkecuali pentingnya ruang laktasi. Sementara untuk transportasi, harapannya ada angkutan menuju bandara yang memungkinkan dapat diakses penyandangan disabilitas dengan mudah.

Tak hanya itu, lanjutnya, terdampak bandara yang sudah mulai membuat tempat tinggal baru juga sebaiknya diarahkan membuat rumah yang ramah anak. Termasuk perlu ada ruang terbuka di lingkungan perumahan.

“Setelah ini akan membentuk beberapa tim, siapa yang untuk angkutan mendampingi tim itu. Artinya ada banyak yang kita jadikan mitra jejaring, ini sudah mulai jalan,” ujarnya, Jumat (21/4/2017).

Dengan lingkup internasional, ungkapnya, tentunya telah terstandarisasi berkaitan dengan kebutuhan kelompok rentan. Dalam melakukan advokasi, akan melibatkan LSM dari kalangan penyandang disabilitas, Komda Lansia, LSM terkait perlindungan anak dan Dinas Kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya