Jogja
Kamis, 21 September 2017 - 16:22 WIB

BANDARA KULONPROGO : Pembangunan Dikebut, Warga Diminta Taati Aturan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Uji coba operasional radar baru sudah dilakukan selama sepekan di Satradar 215/Congot, Desa Jangkaran, Temon, Kulonprogo, Selasa (1/8/2017). Radar buatan Denmark tersebut diharapkan dapat mendukung operasional bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). (Rima Sekarani/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo, proses pengosongan diharapkan segera dilakukan

Harianjogja.com, KULONPROGO — PT Angkasa Pura I (PT AP I) selaku perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang memprakarsai pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA), menandatangani Surat Peringatan (SP) III pengosongan lahan pembangunan bandara, Rabu (20/9/2017).

Advertisement

Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo mengatakan, dirinya memegang tanggung jawab menyoal pengosongan lahan dan relokasi warga terdampak NYIA ini. Hasto memastikan, kendati belum semua warga bisa pindah ke relokasi, jadwal dan tahapan pengerjaan bandara tidak akan terganggu. Ia mengaku telah berkomunikasi dengan PT AP I, dan menyatakan sejumlah titik sudah mulai kosong. Sehingga AP I bisa memulai pekerjaan di titik tersebut, misalnya di dekat markas Satuan Radar 215 Congot.

Baca Juga : BANDARA KULONPROGO : Angkasa Pura Layangkan SP III

“Mereka adalah warga kami, tidak harus pindah seketika, tapi warga yang siap ya harus segera pindah. Yang mana yang mau dikerjakan AP I, saya siapkan [lahannya] supaya tidak terganggu,” imbuhnya, Rabu (20/9/2017).

Advertisement

Hasto tetap berpegang sikap pengosongan lahan dan relokasi warga terdampak bukan persoalan yang kaku. Namun di saat bersamaan ia tetap berupaya melakukan percepatan relokasi bersama tim, dan meminta warga menaati peraturan terkait pengosongan lahan, bagi yang rumahnya siap huni segera pindah. Sekaligus meminta kepada mereka untuk tidak mendirikan bangunan di area lahan yang tidak sesuai peruntukan, misalnya sempadan pantai.

“Kemarin [Selasa (19/9/2017)] sudah diadakan selamatan, dan resmi pindahan dengan membawa sapu, kasur, dan tikar. Prosesinya sudah kita penuhi dari sisi keyakinan mereka, sedangkan mempersiapkan barang-barang mungkin bisa satu bulan cukup,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif