SOLOPOS.COM - Sebagian warga Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo masih menyampaikan sikap penolakan terhadap pengukuran lahan calon lokasi pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Sidorejo, Kamis (17/12/2015). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo diharapkan minim gugatan.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pembebasan lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) bisa selesai Mei 2016 jika masyarakat kooperatif dengan hasil penilaian oleh appraisal. Jika tidak, pembangunan bandara baru pun tidak bisa dimulai pada bulan itu. (Baca Juga : AGENDA WAPRES : 2019 Bandara Kulonprogo Ditarget Beroperasi, Ribuan SDM Diperlukan)

Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC

Hal tersebut diungkapkan Project Manager Kantor Proyek Pembangunan Bandara NYIA PT Angkasa Pura I, Sujiastono, Minggu (3/1/2016). Target penyelesaian pembebasan lahan bisa dicapai jika tidak ada gugatan masyarakat.

“Bisa saja kalau masyarakat bisa menerima apa yang dinilai appraisal. Kalau tidak dan harus ke pengadilan negeri atau bahkan Mahkamah Agung, ya bisa lebih dari Mei,” kata  Sujiastono.

Tahap pengukuran, inventarisasi, dan identifikasi yang dimulai 24 November lalu dijadwalkan berakhir maksimal pada 7 Januari mendatang. Sujiastono berharap masyarakat bisa lebih kooperatif dan mendukung persiapan pembangunan bandara NYIA. Tim akan tetap berusaha memberikan pengertian kepada masyarakat agar semua tahapan berjalan sesuai rencana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya