SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan menaiki perahu wisata untuk mengelilingi laguna di Pantai Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo. Foto diambil beberapa waktu lalu. (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Bandara Kulonprogo akan menggunakan lahan di Pantai Glagah

Harianjogja.com, KULONPROGO- Para pemilik usaha penginapan dan rumah makan di pesisir Pantai Glagah, Temon yang terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) memilih untuk direlokasi di tanah kas Desa Sindutan.

Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik

Pasalnya, lokasinya yang terletak di perbatasan Kulonprogo-Purworejo dianggap lebih strategis untuk melanjutkan usahanya.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Sumantoyo mengatakan bahwa pihaknya tidak berkeberatan membeli tanah relokasi asalkan bisa digunakan untuk melanjutkan usahanya. Berdasarkan pertemuan dengan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo yang diadakan pada Senin(16/5/2016) petang, disebutkan bahwa Pemkab telah menawarkan beberapa alternatif lokasi.

Beberapa lokasi tersebut antara lain terletak di Desa Janten, Desa Kebonrejo, Desa Glagah, dan Desa Sindutan. Meski demikian, Sumantoyo menjelaskan bahwa sebagian besar memilih untuk direlokasi di Desa Sindutan, khususnya yang berdekatan dengan rest area.

“Cenderung lebih suka di tanah kas Desa Sindutan karena bisa untuk usaha,”ujarnya ketika dikonfirmasi pada Selasa (17/5/2016).

Pilihan ini membuat beberapa pelaku usaha ini juga akan berpindah kependudukan desa. Meski demikian, para pemilik usaha ini sendiri berasal dari desa dan dusun yang berbeda-beda, tak hanya Glagah.

Selain itu, Sumantoyo juga meminta agar para pelaku wisata ini diikutkan dalam pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kapasitas mereka. Ia menjelaskan bahwa hampir semua berharap untuk melanjutkan usahanya, terlebih lagi dengan peningkatan kegiatan wisata pasca keberadaan bandara.

Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa akan ada pendataan bagi para pelaku wisata yang bersedia untuk direlokasi ke tanah kas Desa Sindutan. “Akan didata yang jadinya pindah desa atau dusun,” ujarnya.

Ia sendiri menyambut baik kesediaan para pelaku wisata ini untuk direlokasi ke lokasi tersebut karena sesuai dengan arahan Gubernur DIY yang menghimbau agar warga tidak pindah terlalu mepet dengan tembok bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya