Jogja
Selasa, 5 Januari 2016 - 22:55 WIB

BANDARA KULONPROGO : Pendataan Lahan Ditargetkan Tuntas Pekan Ini

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melakukan pengukuran lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Dusun Sidorejo, Desa Glagah, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Jumat (18/12/2015). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo diharapkan segera menyelesaikan pendataan lahan.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pendataan lahan calon lokasi bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) ditargetkan selesai dalam tiga hari ke depan. Jika tetap ada lahan yang tidak bisa terdata karena penolakan warga, Satgas B hanya akan membuat berita acara terkait sikap penolakan tersebut.

Advertisement

Assek II Setda Kulonprogo, Triyono mengatakan, berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN), masih ada sebagian lahan di Dusun Sidorejo, Desa Glagah dan Dusun Kragon II, Desa Palihan yang belum tuntas didata. Tim akan berusaha menyelesaikan pendataan lahan pada Rabu (6/1/2016) besok hingga Jumat (8/1/2016).

“Targetnya Senin (11/1/2016) sudah ada penyerahan data dari Satgas B kepada Kanwil BPN DIY,” ungkap Triyono, Selasa (5/1/2016).

Meski demikian, Triyono belum bisa memberikan kepastian apakah pendataan lahan positif dilanjutkan pada hari Rabu. Tim masih terus melakukan koordinasi bersama BPN, Pemkab Kulonprogo, dan Polres Kulonprogo.

Advertisement

“Masih menunggu hasil koordinasi siang ini antara BPN dengan Polres untuk pengamanannya. Kalau besok pagi [Rabu] siap, ya berarti mulai [pendataan lahan],” ujar dia.

Triyono lalu memaparkan, ada sekitar 60 bidang tanah yang akan fokus didata tim. Lahan tersebut adalah milik warga yang menyetujui pengukuran dan pendataan tapi terhalang aksi warga penolak bandara. Langkah negosiasi dan pendekatan kepada warga penolak bandara juga akan diupayakan selama pendataan lahan pekan ini. Dia berharap, warga sekitar bisa lebih kooperatif.

“Kalau tetap tidak memperbolehkan, akan dibuat berita acara bahwa mereka tidak bersedia diukur,” ucap Triyono.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif