Pengukuran ulang terhadap lahan terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) milik anggota Wahana Tri Tunggal (WTT) masih dilanjutkan pada awal pekan ini
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pengukuran ulang terhadap lahan terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) milik anggota Wahana Tri Tunggal (WTT) masih dilanjutkan pada awal pekan ini. Upaya pendekatan masih terus dilakukan agar tim bisa melakukan pendataan terhadap semua lahan yang tersisa.
Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat
Ketua WTT, Martono mengatakan, pengukuran ulang tahap pertama telah berlangsung pada Senin (14/8/2017) hingga Rabu (16/8/2017) pekan lalu. Pengukuran dan pendataan terhadap bangunan, tanaman, serta sarana pendukung lainnya (SPL) telah dilakukan terhadap setidaknya 31 rumah. “Kalau jumlah bidangnya saya kurang tahu tapi sudah banyak yang terukur,” ucap Martono, Minggu (20/8/2017).
Martono mengungkapkan, masih ada 18 rumah di Desa Palihan dan 20 rumah di Desa Glagah yang belum terjangkau ada pengukuran ulang tahap pertama. Kekurangan itu akan diselesaikan pada tahap kedua, yaitu Senin (21/8/2017) dan Selasa (22/8/2017) besok.
Berdasarkan informasi dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), tim juga akan melakukan pendataan terhadap Pakualaman Ground (PAG) yang selama ini digarap WTT. “Besok [Senin] lokasinya masih di Glagah, yaitu di Kepek, Bapangan, Sidorejo, Macanan, dan Kretek,” kata dia.
Martono lalu mengungkapkan, masih ada sebagian warga yang bertahan menolak pembangunan bandara. Pengurus WTT sebenarnya juga sudah mengimbau agar warga mempertimbangkan kembali sikapnya. Dia berharap kali ini warga bisa lebih kooperatif saat tim melakukan pengukuran ulang.