Jogja
Rabu, 6 September 2017 - 09:22 WIB

BANDARA KULONPROGO : Progres Pembangunan Relokasi Tidak Signifikan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Beberapa pekerja menyelesaikan pembangunan rumah warga terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di lahan relokasi yang terletak di wilayah Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, beberapa waktu lalu. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo, proyek relokasi baru mencapai 40%

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo menyebut progres pembangunan hunian relokasi warga terdampak proyek New Yogyakarta International Airport (NYIA) baru mencapai 40 persen.

Advertisement

Asisten II Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Sumber Daya Alam Setda Kulonprogo, Triyono mengungkapkan banyak bangunan yang sudah beratap tapi belum dilengkapi dengan lantai keramik. Namun, belum banyak yang benar-benar sudah jadi sehingga layak ditinggali.

“Ada sekitar 80-90 rumah dari total 173 rumah yang dibangun di lahan relokasi. Itu baru sekitar 40 persen yang jadi dan lainnya masih dalam proses,” kata Triyono, Selasa (5/9/2017).

Triroyo mengatakan keterbatasan tukang atau tenaga bangunan menjadi kendala utama dalam upaya percepatan pembangunan hunian relokasi. Jumlah tukang tidak sebanding dengan banyaknya pekerjaan yang mesti dilakukan. Kondisi itu terkadang membuat pendamping warga terdampak mengarahkan tukang yang ada untuk fokus menyelesaikan pembangunan pada salah satu rumah dulu sebelum beranjak ke bangunan lainnya.

Advertisement

Di sisi lain, Triyono membenarkan jika PT Angkasa Pura I terus mengharapkan warga segera pindah dari rumah lama yang berada di kawasan pembangunan bandara. Hal itu mengingat proses pembangunan fisik yang sudah digencarkan sejak Agustus kemarin melalui tahap land clearing.
“Kita harapkan bulan ini segera terselesaikan,” ucap dia.

Pemkab Kulonprogo terus berkoordinasi dengan PT Angkasa Pura I. Jika warga benar-benar harus pindah dalam waktu dekat, Triyono mengatakan mereka bisa menumpang di hunian relokasi yang sudah jadi duluan. Beberapa warga juga sudah ada yang memiliki rumah baru selain di lahan relokasi sehingga dapat dijadikan alternatif.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif