SOLOPOS.COM - Belasan warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) mengikuti pelatihan office tool di Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kulonprogo, Jumat (4/3/2016). (Rima Sekarani I.N/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo masih tahap pendataan lahan, memberikan fasilitas pendataan tenaga kerja untuk warga yang lahannya terdampak pembangunan bandara

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dinas Pendidikan (Disdik) Kulonprogo akan menyiapkan desain paket kesetaraan bagi warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA), khususnya bagi yang belum memiliki ijazah pendidikan yang memadai.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Hal ini merupakan respon atas hasil pendataan perekrutan tenaga kerja yang memunculkan data bahwa sekitar 589 warga tidak memiliki ijazah.

Sumarsana, Kepala Disdik Kulonprogo menjelaskan bahwa pihaknya belum mendapatkan laporan resmi mengenai kebutuhan pendidikan kesetaraan yang dibutuhkan bagi warga terdampak bandara. Namun, ia menyatakan bahwa siap memberikan pendidikan kesetaraan yang dibutuhkan.

“Bisa kita siapkan desainnya, disesuaikan dengan kebutuhannya nanti,”ujarnya Senin (7/3/2016).

Nantinya bisa diatur agar sejumlah warga terdampak ini mendapatkan pendidikan kesetaraan yang terpisah dari warga lainnya. Pasalnya, warga terdampak ini memiliki konteks kebutuhan untuk perekrutan pekerjaan di bandara nantinya. Selain itu, penyelenggaraannya juga bisa dilakukan sebagaimana pendidikan kesetaraan yang lalu, termasuk dilaksanakan oleh pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM).

Ia menguraikan bahwa memungkinkan apabila pendidikan kesetaraan bagi warga terdampak tersebut dilaksanakan tahun ini. Pasalnya, alokasi pelaksanaan pendidikan kesetaraan untuk tahun 2016 sampai saat ini belum diterima dari Kementriaan Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) RI.

Sumarsana menyebutkan bahwa jika perencanaan dari pemerintah pusat sudah diterima dan Kecamatan Temon merupakan salah satu daerah peruntukkannya tahun ini maka itu bisa saja dimanfaatkan untuk warga terdampak bandara.”Jika di Temon ternyata ada tahun ini, bisa saja langsung dilakukan tahun ini,”ujarnya.

Karena jumlah warga terdampak yang membutuhkan pendidikan kesetaraan cukup banyak maka tidak menutup kemungkinan pemkab Kulonprogo akan meminta bantuan dari PT Angkasa Pura II. Meski demikian, Sumarsana menguraikan bahwa pendidikan kesetaraan akan diutamakan bagi warga yang masih berusia di bawah 60 tahun karena dianggap masih dalam usia produktif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya