SOLOPOS.COM - Pembangunan fisik yang dilakukan di lokasi Bandara Kulonprogo baru sebatas pemagaran yang telah dilakukan sejak 2 pekan lalu, Jangkaran, Temon pada Senin (30/1/2017). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo untuk fasilitas pendukung siap dipenuhi

Harianjogja.com, WATES — Pembangunan New Yogyakarta International Aiport (NYIA) saat ini masih berkutat pada proses survei di lahan bandara dan pengadaan kontraktor pelaksana pembangunan fisik yang dilakukan di tingkat pusat. Pembangunan fisik yang terlihat sendiri baru bisa dijumpai berupa pagar bandara yang dikatakan akan mengelilingi seluruh area.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Adapun PT Angkasa Pura I menyatakan sanggup membangun gedung pengganti sekolah dan institut kesehatan terdampak Bandara Temon yang terpaksa harus digusur. Namun, pembangunan akan disesuaikan dengan ketersediaan dana ganti rugi yang ada.

Baca juga : BANDARA KULONPROGO : Angkasa Pura Sanggup Dirikan Sekolah Pengganti

Sebelumnya, Pemkab Kulonprogo berharap pembangunan gedung pengganti akan dilakukan oleh pihak pengadaan bandara meski menggunakan dana ganti rugi tersebut. Pasalnya, jika menunggu pemerintah daerah maka pembangunan akan jauh lebih lama karena dana tersebut harus masuk kas daerah dan menjalani proses pendanaan seperti biasanya.

Kepala Dinas Pendidikan Kulonporogo, Sumarsana mengatakan terdapat 1 sekolah yang masuk dalam wilayah terdampak bandara yakni SDN 3 Glagah. Sekolah tersebut dihuni oleh 120 siswa dari 6 kelas serta 9 guru dan kepala sekolah. Menurutnya, daerah yang paling banyak dihuni wali siswa yang sekolahnya terdampak tersebut akan menjadi lokasi sekolah yang baru. Sumarsana juga menyebutkan kemungkinan tidak semua orang tua murid tersebut terdampak bandara dan direlokasi. Karena itu, segala keputusan terkait hal itu masih harus menunggu data tersebut.

Diharapkan bangunan sekolah masih bisa dimanfaatkan hingga bangunan pengganti tersedia. Jika memang terpaksa maka siswa bisa dititipkan ke sekolah di sekitarnya seperti SDN 1 n SDN 2 Glagah. Adapun, SDN 3 Glagah masuk dalam fasilitas sosial (fasos) dan fasilitas umum(fasum) milik pemerintah daerah yang telah diganti rugi oleh PT Angkasa Pura 1 sebesar Rp6 miliar. Sekolah yang terletak di Dusun Kepek, Glagah ini menjadi satu-satunya institusi pendidikan yang masuk dalam wilayah pembangunan bandara. Adapun, ganti rugi untuk jalan senilai Rp24 miliar sampai saat ini masih menggantung dan menunggu arahan dari pemerintah pusat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya