SOLOPOS.COM - Dua mobil ambulans diserahkan ahli waris dari warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) sebagai hibah untuk Pemkab Kulonprogo, Selasa (17/1/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo memberi ganti untung pada warga yang terdampak

Harianjogja.com, KULONPROGO-Dua ahli waris dari warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) menghibahkan masing-masing sebuah ambulans untuk Pemkab Kulonprogo, Selasa (17/1/2017). Hibah itu diharapkan dapat membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kulonprogo.

Promosi Ijazah Tak Laku, Sarjana Setengah Mati Mencari Kerja

Dua ambulans baru terlihat mencolok dibanding mobil-mobil lain yang terparkir di halaman kompleks Pemkab Kulonprogo, Selasa pagi. Bukan hanya karena kondisi bodi mobil yang masih mengilap, melainkan juga pita besar berwarna kuning yang menghiasi keduanya.

Ambulans tersebut merupakan hasil modifikasi mobil toyota kijang innova. Bagian interiornya sudah dibuat sesuai kebutuhan operasional ambulans. Pada ambulans pertama, sebuah alat regulator oksigen terlihat sudah disiapkan di salah satu rak lemari di sisi kanan.

Terdapat pula tandu khusus ambulans dengan matras berwarna oranye. Sedangkan interior ambulans kedua tampak lebih sederhana. Sebuah keranda besi sudah cukup untuk menjelaskan bahwa kendaraan itu bukanlah ambulans biasa tetapi mobil jenazah.

Ambulans itu menjadi hibah yang diserahkan warga Ngentak, Desa Jangkaran, Temon, Kulonprogo bernama Rr.Ratri Purwaningrum dan R.Muhammad Badarudin. Kebetulan, keduanya sama-sama ahli waris dari pemilik lahan terdampak pembangunan bandara NYIA. Mobil ambulans biasa diberikan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes), sedangkan mobil jenazah kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kulonprogo.

Ratri menyerahkan hibah mobil jenazah atas nama almarhumah ibunya yang bernama Rr.Sri Sugiharti. Dia berharap hibah itu bisa bermanfaat bagi masyarakat Kulonprogo dan menjadi amal jariyah bagi orang tuanya. “Ada rezeki dari ganti rugi bandara. Sebagai putra, saya ingin mendoakan ibu,” kata Ratri.

Motivasi serupa pun disampaikan Badarudin sebagai ahli waris dari R.Wiryosumarto. Dia juga berharap bantuan itu bisa dipakai untuk membantu pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya di Kulonprogo. “Ini dari keluarga kami untuk jadi amal almarhum dan almarhuman bapak-ibu kami,” ujar dia.

Penjabat Bupati Kulonprogo, Budi Antono menyatakan salut dan bangga terhadap adanya hibah ambulans dari ahli waris warga terdampak bandara. Hibah itu jelas memberikan sumbangsih yang besar terhadap layanan kesehatan di Kulonprogo.

“Semoga bantuan ini akan membantu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan kebaikan saudara mendapat pahala dari Allah,” ucap Budi.

Ketua PMI Kulonprogo, Arif Prastowo juga menyampaikan terima kasih atas hibah ambulans. Dia mengatakan, PMI Kulonprogo belum memiliki ambulans khusus untuk membawa jenazah. Mereka baru mempunya tiga ambulans dan satu diantaranya difungsikan untuk kegiatan pengambilan darah. Selama ini mereka hanya memanfaatkan ambulans biasa yang sedikit dimodifikasi.

“Sekarang ada empat ambulans. Kami akan berusaha memberikan pelayanan terbaru dengan armada baru ini,” ungkap Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya