Bandara Kulonprogo, terkait pelaporan pelemparan batu dan melukai wartawan RRI, Kapolres berusaha melakukan penyelidikan semaksimalnya.
Harianjogja.com, KULONPROGO-Kapolres Kulonprogo AKPB Yulianto mengatakan upaya penyelidikan kasus pelemparan batu akan dilakukan semaksimal mungkin, mengingat pelaku belum jelas.
Ia menuturkan, secara resmi belum menerima hasil penyelidikan sehingga belum dapat berspekulasi perihal pelaku pelemparan.
Namun, ia memiliki keyakinan batu berasal dari warga yang berada di areal tersebut.
“Yang pasti batu yang dilempar berasal dari arah kerumunan massa,” ujarnya, Kamis (22/1/2015).
Melalui kejadian ini, Yulianto juga meminta maaf kepada wartawan sebab peristiwa ini tidak pernah diprediksi sebelumnya.
Diterangkannya, polisi bertanggungjawab untuk mengamankan kegiatan di masyarakat. Keamanan ditujukan bagi pihak yang berkegiatan maupun masyarakat yang berada di sekitarnya.
Yulianto juga mengakui terdapat salah satu anggota yang terkena lemparan batu dan mengalami luka memar di dada. Akan tetapi, imbuhnya, sampai saat ini anggota kepolisian tersebut belum melaporkan kejadian itu.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pematokan koordinat lahan calon bandara di Desa Glagah berakhir ricuh, Rabu (21/1/2015). Ratusan warga Wahana Tri Tunggal (WTT) menghadang dan mendesak mundur tim pengadaan lahan bandara yang mencoba memasang patok di Pedukuhan Sidorejo. Insiden tersebut juga
mengakibatkan salah satu wartawan dan anggota kepolisian terkena lemparan batu dari kerumunan massa.