SOLOPOS.COM - Rombongan Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI meninjau progres pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) di wilayah Desa Palihan, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Selasa (14/11/2017). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Runway bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah mulai dilakukan proses pemadatan

Harianjogja.com, JOGJA--General Manager (GM) PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Adisutjipto Jogja Agus Pandu Purnama menambahkan, untuk runway bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) sudah mulai dilakukan proses pemadatan, dengan panjang 3.250 meter dan lebar 60 meter.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Baca juga : Warga Penolak NYIA Tanam Pohon dan Patok

Setelah itu akan ada proses cut and fill untuk membuat permukaan tanah menjadi datar. Ia mengatakan proses pembangunan runway sudah mulai, karena itulah ditargetkan selesai pada akhir tahun 2018.

Pembangunan landasan, ucapnya, tidak mengalami banyak masalah, sebab masyarakat semua sudah cabut dari lokasi. Dan sebagian diantaranya juga merupakan Pakualaman Ground (PAG).

Yang agak bermasalah, kata Pandu ada di konstruksi bangunan terminal. Lahan yang sedianya untuk terminal hingga saat ini masih didiami 28 kepala keluarga, yang tetap enggan menyerahkan tanahnya. Padahal terminal ditarget selesai pada Januari 2019, mengingat April bandara sudah beroperasi.

Meskipun masih ada penolakan, ia menyatakan PT Angkasa Pura 1 tetap memakai cara persuasif.

“Tapi ini kan masih menghargai. Kami ingin mendengar aspirasi mereka seperti  apa? Walaupun secara hukum sudah tidak berhak lagi karena ada IPL-nya [Izin Penetapan Lokasi]. Kami tidak ingin memaksa,” katanya, kepada Harianjogja.com, Senin (15/1/2018).

Pandu berharap warga penolak bisa segera pindah, karena bagaimanapun PT Angkasa Pura 1 punya deadline tersendiri. Tapi, ia mengaku belum menentukan tenggat bagi mereka yang masih menolak. Ia mengatakan pembangunan akan segera dilakukan ketika para penolak sudah pindah.

Sementara itu, Pemerintah Daerah (Pemda) DIY belum akan terjun langsung untuk menangani perlawan masyarakat. Gubernur DIY Sri Sultan HB X mengatakan masih mempercayakan permasalahan ini kepada Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo dan PT Angkasa Pura 1.

“Biar Pak Bupati dulu lah. Jangan apa-apa saya nerjuni. Biar diselesaikan pemkab Kulonprogo dulu dan AP 1 [Angkasa Pura],” ujarnya singkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya