Bandara Kulonprogo yakin tak akan terjadi ketimpangan sosial
Harianjogja.com, KULONPROGO — Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo optimistis, pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) tidak akan mengakibatkan ketimpangan ekonomi, apalagi sampai muncul permukiman kumuh di kawasan NYIA.
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
Baca Juga : BANDARA KULONPROGO : Bupati Optimis Tak Ada Permukiman Kumuh di Sekitar NYIA
Mengingat NYIA merupakan bandara internasional, maka di sekitarnya jelas akan muncul dan dibangun banyak toko modern. Namun Pemkab ingin, agar toko modern ini berupa toko milik rakyat, seperti Tomira. Bahkan ia tidak menampik adanya kemungkinan di kawasan itu dibangun mal, namun mal itu akan menjadi mal milik rakyat pula.
Dalam pandangannya, untuk mengangkat kemampuan rakyat membangun toko modern atau mal, maka koperasi perlu dimaksimalkan perannya. Dari penuturan Hasto, sejauh ini sudah ada koperasi yang melakukan audensi, membicarakan persiapan menghadapi bandara.
“Agar rakyat bisa ikut serta, tidak hanya jadi penonton,” ungkapnya, Jumat (26/5/2017).
Selain itu dirinya juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak bandara, agar dalam program 100 hari kerja ini PT Angkasa Pura dapat memberikan dua jenis pelatihan, yaitu pelatihan petugas keamanan, dan pelatihan kuliner.
Sebelumnya Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati menyatakan, pembangunan bandara harus membawa kemakmuran rakyat sekitarnya. Oleh karena itu harus dipikirkan dan direncanakan dengan baik, bahkan sejak dilakukan penyusunan Perda Tata Ruang.
Ia menegaskan, pemberdayaan masyarakat harus benar-benar dilaksanakan dan diwujudkan.