SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Warga Desa Jangkaran dan Sindutan, Kecamatan Temon dengan tegas menolak tawaran harga menggiurkan yang disodorkan para spekulan tanah yang berhasrat membeli lahan mereka.

Warga menolak dengan pertimbangan dapat mendapatkan nilai jual tanah dengan harga yang lebih tinggi ketika mereka menjualnya selepas bandara beroperasi kelak.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

“Mending kami bersabar dulu hingga bandara sudah beroperasi. Dengan begitu kami akan mendapatkan tawaran harga yang jauh lebih mahal dari sekarang,” ujar Suroto, 45, salah satu warga Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Senin (10/3/2014) sore.

Dia meyakini harga tanah di wilayahnya akan terus melambung seiring berjalannnya pembangunan Bandara Internasional Nyi Ageng Serang.

Puncaknya, menurut dia, jelas ketika bandara sudah beroperasi dimana banyak pihak ingin memanfaatkan lahan untuk membuka beragam tempat usaha.

Sekretaris Desa Jangkaran, Bambang Edi Darso Pranoto mengakui banyaknya calon pembeli yang ingin memiliki tanah di wilayahnya. Hanya, saja sama seperti yang diungkapkan warganya, hingga saat ini tidak ada satu pun kegiatan transaksi tanah yang sudah deal.

“Peminatnya banyak, tapi kalau warga sepertinya enggak ada yang berminat menjual,” paparnya saat dikonfirmasi, Selasa (11/3/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya