Jogja
Minggu, 1 November 2015 - 08:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Waktu Pembangunan Paling Cepat Empat Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, berbincang dengan Dirut PT Angkasa Pura 1, Wimbo Hardjito di Stasiun Maguwo sembari menunggu Kereta Api Prameks yang akan ditumpanginya menuju Solo, Sabtu (31/10/2015). (JIBI/Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati)

Bandara Kulonprogo segera dibangun, Bandara Adi Sutjipto tak perlu pengembangan.

Harianjogja.com, SLEMAN-Pembangunan Bandara di Kulonprogo diperkirakan paling cepat selesai dalam waktu empat tahun. Selama pembangunan, Bandara Adi Sutjipto di Maguwo, Sleman, tidak perlu dilakukan pengembangan.

Advertisement

“Kalau mau [pembangunan] luar biasa harus pindah. Pindah ke Kulonprogo. Itu [pembangunannya] paling cepet tiga empat tahun. Kalau dari sekarang lho ya,” kata Menteri Perhubungan RI, Ignasius Jonan, pada wartawan di kawasan Terminal B Bandara Adi Sutjipto, sebelum melanjutkan perjalanan ke Solo menggunakan kereta, Sabtu (31/10/2015) pagi.

Menurutnya penataan dua terminal di Adisutjipto sudah selesai dilakukan. Terminal B yang baru beroperasi beberapa bulan lalu juga sudah cukup rapi. Begitu juga Terminal A atau terminal lama di sisi timur. “Yang [terminal] lama sudah dikurangi ruang komersial sehingga ruang untuk masyarakat sebagai pengguna bandara lebih banyak. Kan sekarang sudah lebih longgar,” jelasnya.

Hanya saja ia melihat adanya terminal yang dibagi dua tersebut masih darurat. Penumpang pesawat harus berjalan kaki jika transfer penerbangan.
“Memang tidak banyak orang tapi pasti ada [yang transfer]. Sudah diantisipasi juga dengan dipasang kanopi,” kata Jonan. Selain itu pihak bandara juga sudah menyediakan bus shuttle yang menghubungkan dua terminal tersebut.

Advertisement

Dirut Angkasa Pura 1, Wimbo Hardjito, juga menegaskan bahwa tidak banyak penumpang yang transfer penerbangan. Sehingga memang tidak banyak yang harus melakukan perjalan dari Terminal A ke Terminal B yang jaraknya sekitar 200 meter itu. “Iya [tidak banyak],” katanya mengamini pernyataan Jonan.

Jonan kembali menjelaskan bahwa pembangunan di Adisutjipto Maguwo sudah maksimal. “Paling yang kecil-kecil seperti kebersihan,” imbuhnya.
Ia mendukung pembangunan bandara baru di Kulonprogo agar pengembangan bandara dapat dilakukan. Ia menyerahkan pembangunan sepenuhnya kepada Angkasa Pura 1. Meski demikian peran penting pembangunan tersebut tetap berada di tangan Pemerintah Provinsi DIY.

Disinggung tentang dampak asap bagi penerbangan, Jonan menuturkan bahwa hingga kini masih ada empat bandara yang belum beroperasi. Di antaranya, Banjarmasin, Palembang ,Jambi, dan Kota Báru.

Advertisement

Minggu lalu penutupan hampir dilakukan di 35 bandara namun saat ini berangsur turun. Ia sendiri tak menjelaskan berapa kerugian yang ditanggung pemerintah atas permasalahan asap ini. “Yang penting kabut asap selesai. Yang penting masyarakatnya. Kita antisipasi penerbangannya saja,” tegas Jonan.

Jonan melanjutkan perjalanan dari Jogja ke Solo sekitar pukul 7.55 WIB. Ia bersama rombongan dari kementerian dan Angkasa Pura 1 menaiki kereta api Prambanan Ekspress (Prameks). Sebelum kereta tiba di Stasiun Maguwo, Jonan sempat meninjau aktivitas petugas serta peralatan di stasiun tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif