SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Sejumlah warga Desa Jangkaran dan Sindutan, Kecamatan Temon, Kulonprogo dengan tegas menolak tawaran harga menggiurkan yang disodorkan para spekulan tanah yang berhasrat membeli lahan mereka.

Selepas turunnya Izin Penetapan Lokasi (IPL) Bandara di Temon, November lalu ternyata spekulan tanah langsung bergerilya di wilayah setempat.

Promosi Piala Dunia 2026 dan Memori Indah Hindia Belanda

Warga menolak dengan pertimbangan bisa mendapatkan nilai jual tanah dengan harga yang lebih tinggi ketika mereka menjualnya selepas bandara beroperasi kelak. Akhirnya, spekulan tanah cuma bisa gigit jari.

“Mending kami bersabar dulu hingga bandara beroperasi. Dengan begitu kami akan mendapatkan tawaran harga jauh lebih mahal dari sekarang,” ujar Suroto, 45, salah satu warga Desa Jangkaran, Temon, Senin (10/3/2014) sore.

Sugondo, 50, warga Desa Sindutan juga menyatakan enggan menjual tanahnya meski beberapa kali mendapatkan tawaran menggiurkan. Dia memilih bersabar menahan lahan miliknya sampai beberapa tahun ke depan sehingga bisa mendulang lebih banyak keuntungan.

Sekretaris Desa Jangkaran, Bambang Edi Darso Pranoto mengakui banyaknya calon pembeli yang ingin memiliki tanah di wilayahnya. Hanya saja sama seperti yang diungkapkan warganya, hingga saat ini tidak ada satu pun kegiatan transaksi tanah terjadi.

“Peminatnya banyak, tapi kalau warga sepertinya enggak ada yang berminat menjual,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya