Jogja
Rabu, 23 Agustus 2017 - 12:40 WIB

BANDARA KULONPROGO : Warga Minta Dilibatkan dalam Proyek

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana mediasi yang difasilitasi oleh Kepolisian Sektor Temon, di sebuah kediaman warga, Selasa (22/8/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo, sejumlah warga sudah dilibatkan dalam proyek itu, namun hanya sebatas pada pekerjaan kecil seperti pengamanan alat berat.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Puluhan warga dari lima desa terdampak pembangunan New Yogyakarta International Airport (NYIA) berharap dilibatkan dalam proyek. Harapan itu disampaikan warga dalam mediasi bersama Kapolsek Temon dan rekanan pembangunan NYIA, PT Pembangunan Perumahan (PT PP), di salah satu rumah warga di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Selasa (22/8/2017).

Advertisement

Salah seorang perwakilan warga, Agung Supriyanto mengatakan warga sesungguhnya minta dilibatkan sebelum pembersihan lahan (land clearing) dimulai. Menurut Agung, warga sempat dijanjikan PT Angkasa Pura I akan dilibatkan dalam proyek.

Mengetahui hal tersebut, sebelum memasuki masa pembersihan lahan, banyak warga membeli dump truck dengan harapan digunakan dalam proyek. Total ada 100 unit dump truck, 30 di antaranya milik warga terdampak.

“Kami ingin terlibat dalam proyek, tapi dengan harga pantas. Jangan seperti di lokasi relokasi, kami mendapat pekerjaan dari tangan kesekian, bukan dari kontraktor langsung, kami hanya mendapat hasil kecil,” kata lelaki berusia 42 tahun ini, Selasa.

Advertisement

Agung menambahkan dari hasil mediasi, diketahui PT PP dalam waktu dekat mengajak warga untuk bertemu di Palihan. Warga diharapkan membawa serta armada mereka yang dinilai layak digunakan untuk kebutuhan proyek.

Lebih jauh Agung menjelaskan sejumlah warga memang sudah dilibatkan dalam proyek itu, namun hanya sebatas pada pekerjaan kecil seperti pengamanan alat berat.

Persoalan lain yang muncul, ia meminta agar PT PP selaku pelaksana pembersihan lahan bisa terbuka dengan warga soal keterlibatan ini, bukan seperti yang sudah terjadi, di mana PT PP justru mengajak PT SKS, kontraktor dari luar daerah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif