SOLOPOS.COM - Human Capital&General Affairs Director PT Angkasa Pura I, Adi Nugroho menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MOU) di Gedung Kaca, Wates, Selasa (1/2/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Bandara Kulonprogo memberikan kompensasi salah satunya pelatihan kerja bagi warga yang terdampak

Harianjogja.com, KULONPROGO– Pemerintah Kabupaten (pemkab) Kulonprogo siap mengakomodasi warga terdampak pembangunan bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) yang ingin mengikuti pelatihan tenaga kerja di luar yang mampu disediakan Pemkab.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Selain itu, warga juga dipersilakan untuk mengikuti pelatihan beberapa kejuruan secara bertahap jika ingin memiliki kemampuan yang lebih lanjut.

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kulonprogo, Eko Pranyoto menyatakan saat ini disediakan 72 paket pelatihan tenaga kerja yang terdiri dari sembilan kejuruan. Untuk beberapa kejuruan yang belum bisa disediakan, pihak Angkasa Pura akan menyediakan pelatihan tenaga kerja jenis lainnya.

Selain itu, apabila warga ingin mengikuti jenis pelatihan tenaga kerja lainnya pun pemkab Kulonprogo bersedia mengakomodasi. Eko menyebutkan bahwa ada berbagai jenis pelatihan lainnya yang disediakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) dari Kementeriaan Ketenagakerjaan RI yang juga disertai dengan sertifikasi. Namun, pelatihan dari kementeriaan tersebut berada di luar daerah. “Paling dekat ada di Semarang,”ujar Eko, pada Kamis (3/3/2016).

Terkait dengan keinginan warga untuk tak hanya bekerja di tataran pegawai rendahan, Eko menguraikan bahwa warga bisa melanjutkan pelatihannya secara bertahap sehingga memiliki kompetensi yang sesuai.

Ia mencontohkan apabila warga sudah selesai mengikuti pelatihan Bahasa Inggris maka bisa dilanjutkan dengan pelatihan teknik komputer untuk membuka kesempatan mendapatkan karier yang lebih baik.

Pada tahun 2017 mendatang, pelatihan tenaga kerja bagi warga terdampak bandara juga masih akan terus diprioritaskan. Untuk tahun 2016 sendiri, dana sejumlah Rp4,2 miliar dikucurkan dari APBN untuk membiayai kegiatan ini. Eko menyebutkan bahwa pada pertengahan tahun ini ia akan kembali berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk kembali mengadakan kegiatan serupa.

Di sisi lain, ia juga menjelaskan bahwa dari hasil pendataan masih ada sejumlah warga yang memiliki kompetensi pendidikan di bawah SMP. Menanggapi hal tersebut, Eko menyebutkan dibutuhkan pendidikan keseteraan sehingga ia berharap bahwa Dinas Pendidikan (Disdik) Kulonprogo bisa menangkap kebutuhan ini. “Apalagi jika masih berada di usia-usia produktif nanti ketika penyetaraan pendidikan bisa diakomodasi,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya