Jogja
Senin, 6 Januari 2014 - 22:24 WIB

BANDARA: Pemasangan 20 Patok Gunakan GPS

Redaksi Solopos.com  /  Sugeng Pranyoto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi bandara (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Harianjogja.com, KULONPROGO- Tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) mengadakan pengukuran ulang titik koordinat dan memasang patok-patok di batas terluar bandara, Senin (6/1/2014).

Rencananya, terdapat 20 patok yang akan ditancapkan di sejumlah desa yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan bandara, yakni Palihan, Glagah, Sindutan, Kebonrejo, dan Jangkaran, di Kecamatan Temon. Adapun di Temon Kulon belum dipasang patok karena wilayahnya digunakan untuk pembangunan jalur rel kereta api menuju bandara, dan tidak termasuk dalam areal bandara.

Advertisement

Pada hari pertama, Tim P2B2 baru memasang patok di Dusun Nggrigit, Munggangan, dan Kragon II yang termasuk wilayah Desa Palihan dan Dusun Seling, Desa Kebonrejo.

Berdasarkan pantauan Harian Jogja, pemasangan patok terbilang sulit karena tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus menentukan koordinat menggunakan Global Positioning System (GPS). Beberapa titik berada di tengah areal persawahan, sehingga anggota tim harus turun ke sawah berlumpur.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Harian Jogja, pemasangan patok terbilang sulit karena tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus menentukan koordinat menggunakan Global Positioning System (GPS). Beberapa titik berada di tengah areal persawahan, sehingga anggota tim harus turun ke sawah berlumpur.

Anggota Tim P2B2 dari PT Angkasa Pura I, Eko Bambang, menuturkan, ia hanya mendampingi karena penentuan titik merupakan kewenangan Pemkab Kulonprogo dan BPN.
“Patok yang dipasang sesuai dengan titik koordinat sesuai dengan yang tercantum dalam Izin Penetapan Lokasi (IPL),” ujarnya kepada wartawan.

Dikatakannya, Angkasa Pura sampai saat ini belum dapat terlibat jauh dalam proses yang sedang berjalan. Sebab, pemasangan patok maupun sosialisasi kepada masyarakat menjadi wewenang Pemkab Kulonprogo. Jika semua sudah selesai, tahapan pembangunan fisik menjadi tanggung jawab Angkasa Pura.

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO- Tim Persiapan Pembangunan Bandara Baru (P2B2) mengadakan pengukuran ulang titik koordinat dan memasang patok-patok di batas terluar bandara, Senin (6/1).

Rencananya, terdapat 20 patok yang akan ditancapkan di sejumlah desa yang wilayahnya menjadi lokasi pembangunan bandara, yakni Palihan, Glagah, Sindutan, Kebonrejo, dan Jangkaran, di Kecamatan Temon. Adapun di Temon Kulon belum dipasang patok karena wilayahnya digunakan untuk pembangunan jalur rel kereta api menuju bandara, dan tidak termasuk dalam areal bandara.

Pada hari pertama, Tim P2B2 baru memasang patok di Dusun Nggrigit, Munggangan, dan Kragon II yang termasuk wilayah Desa Palihan dan Dusun Seling, Desa Kebonrejo.

Advertisement

Berdasarkan pantauan Harian Jogja, pemasangan patok terbilang sulit karena tim dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) harus menentukan koordinat menggunakan Global Positioning System (GPS). Beberapa titik berada di tengah areal persawahan, sehingga anggota tim harus turun ke sawah berlumpur.

Anggota Tim P2B2 dari PT Angkasa Pura I, Eko Bambang, menuturkan, ia hanya mendampingi karena penentuan titik merupakan kewenangan Pemkab Kulonprogo dan BPN.

Patok yang dipasang sesuai dengan titik koordinat sesuai dengan yang tercantum dalam Izin Penetapan Lokasi (IPL),” ujarnya kepada wartawan.

Advertisement

Dikatakannya, Angkasa Pura sampai saat ini belum dapat terlibat jauh dalam proses yang sedang berjalan. Sebab, pemasangan patok maupun sosialisasi kepada masyarakat menjadi wewenang Pemkab Kulonprogo. Jika semua sudah selesai, tahapan pembangunan fisik menjadi tanggung jawab Angkasa Pura.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif