Jogja
Senin, 25 Februari 2013 - 18:23 WIB

Bangkrut, Pom Bensin Nelayan Ngrenehan Tutup

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi BBM (Dok/JIBI/Solopos)

ilustrasi

 

Advertisement

SAPTOSARI–Nelayan Pantai Ngrenehan, Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari kian kesulitan mendapatkan bahan bakar, menyusul mangkraknya Pom Premium Packet Dealer untuk Nelayan (PPDN) Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan, dua tahun silam.

Padahal, awalnya keberadaan pom tersebut adalah melayani kebutuhan bahan bakar minyak bagi nelayan.

Pantuan Harianjogja.com memperlihatkan kondisi lokasi pompa pengisian bahan bakar untuk nelayan memprihatinkan. Di lokasi, pom terlihat rusak dan tumbuh rumput liar disekitarnya.

Advertisement

Nelayan “Nyupoyo Mino’ Ngrenehan Pardi mengatakan sejak pom ditutup dua tahun silam, nelayan terpaksa harus membeli bensin seharga Rp5.500 per liter dari pengepul. Langkah ini dilakukan untuk menghindari pembengkakan anggaran jika mereka belanja ke Wonosari yang jaraknya sekitar 35 kilometer dari pesisir.

Sementara untuk sehari, lanjut dia, setiap kapal membutuhkan bensin sebanyak 10 liter. Padahal, di kawasan tersebut terdapat 60 kapal.

“Jika dihitung dalam satu bulan jatah 16.000 liter pasti akan habis,” katanya, Senin (25/2/2013).

Advertisement

Terpisah, Ketua LKM Swamitra Mina Sudarli mengatakan penghentian aktivitas pompa bensin itu karena alasan selalu merugi.

“Setelah jalan dua tahun, usaha pompa bensin untuk nelayan itu merugi. Berdasarkan catatan kami, selama dua tahun itu, ruginya mencapai Rp 50 juta. Dari hasil rapat pengurus LKM akhirnya disepakati Pompa bensin itu ditutup. Jika tidak, justru akan mengancam kelangsungan usaha LKM Swamitra Mina,” katanya.

Dia menambahkan meruginya pompa bensin karena daya serap BBM bagi nelayan Ngrenehan cukup rendah dari pasokan jatah khusus nelayan 16.000 liter per bulan.

“Itu masalahnya. Stok tidak bisa habis padahal harus menggaji karyawan dan beaya operasional. Akhirnya rugi,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif