SOLOPOS.COM - Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo [tengah] berfoto bersama usai meresmikan Jembatan Duwet di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kamis (31/12/2015) malam. (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)
Perayaan menyambut tahun baru 2016 juga digelar meriah di kawasan Kulonprogo bagian utara, tepatnya Jembatang Duwet, Kalibawang.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo [tengah] berfoto bersama usai meresmikan Jembatan Duwet di Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, Kamis (31/12/2015) malam. (Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)
Keramaian malam pergantian tahun di Kulonprogo bukan cuma terpusat di Alun-alun Wates dan Pantai Glagah. Perayaan menyambut tahun baru 2016 juga digelar meriah di kawasan Kulonprogo bagian utara, tepatnya Jembatang Duwet, Kalibawang. “Mari kita melakukan refleksi diri untuk menghadapi 2016 dengan lebih baik,” ucap Hasto, sebelum meresmikan Jembatan Duwet wisata sejarah, Kamis malam.
Hasto datang dengan formasi lengkap bersama wakilnya, Sutedjo dan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selain peresmian jembatan peninggalan jaman penjajahan Belanda itu, dia juga mengukuhkan Dewan Kebudayaan Kulonprogo, pengurus Forum Komunikasi Desa Wisata, dan Kelompok Sadar Wisata secara maraton.
Hasto memberikan apresiasi terhadap konsep acara tahun baru yang menjunjung tinggi nilai budaya dan sejarah. Hasto mengacungkan kedua jempolnya karena masyarakat memilih menggelar pertunjukan wayang kulit. Dia pun berharap momen pergantian tahun bisa menjadi sarana promosi Jembatan Duwet sebagai destinasi wisata baru di Kulonprogo.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga (Disbudparpora) Kabupaten Kulonprogo, Joko Mursito memaparkan, Jembatan Duwet menjadi jalur penghubung Kalibawang dengan wilayah Sleman dan Magelang. Jembatan gantung itu bisa menjadi jalan pintas bagi masyarakat Kulonprogo yang ingin berkunjung ke Borobudur.
