Jogja
Senin, 9 Mei 2016 - 15:55 WIB

BANGUNAN CAGAR BUDAYA : Keberadaan BCB Sering Berbenturan Kepentingan dengan Pembangunan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemindaian Cagar Budaya 3D (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Bangunan cagar budaya di Kulonprogo sering berbenturan kepentingan dengan pembangunan

Harianjogja.com, KULONPROGO – Keberadaan sejumlah benda cagar budaya (BCB) di Kulonprogo memerlukan penyesuaian bagi program pembangunan yang sedang dilaksanakan oleh pemkab Kulonprogo.

Advertisement

Pasalnya, pelestariaan bangunan saksi sejarah ini juga menjadi salah satu peninggalan budaya yang harus dijaga.

Sekretaris Dinas Kebudayaan Kulonprogo, Joko Mursito menyatakan bahwa seringkali keberadaan BCB terpaksa berbenturan dengan sejumlah program pembangunan.

“Seperti Dinas PU [Pekerjaan Umum] kan semangatnya pembangunan, maka harus benar-benar diperhatikan,”ujarnya, Minggu (8/5/2016).

Advertisement

Ia menguraikan bahwa sejumlah BCB yang berada di kawasan Wates dan daerah pusat pembangunan memang lebih beresiko terpapar efek pembangunan.

Joko mencontohkan bahwa sebelumnya Bale Agung yang berada dalam kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Kulonprogo sempat direncanakan untuk dibangun menjadi gedung yang selaras dengan Gedung Kaca yang berada di sebelahnya.

Namun, hal tersebut urung dilakukan karena status gedung tersebut sebagai BCB yang telah dibuktikan SK Bupati dan penilaian dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jogja.

Advertisement

Pelestarian cagar budaya sendiri telah diatur dalam UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Pelestarian tersebut termasuk dalam perawatan dan pengelolaan warisan sejarah dan budaya tersebut.

Joko menguraikan bahwa terdapat sejumlah BCB yang ada di kawasan Wates antara lain Bale Agung, Tugu Pagoda, gedung TI-Humas Setda Kulonprogo, gedung SD Percobaan dan eks rumah dinas Kapolres.

Selain menjaga agar BCB tidak dibongkar untuk pembangunan modern, menurutnya pelesatariaan BCB bisa dilakukan dengan memfungsikan gedung terkait. Joko menjelaskan bahwa dengan terus digunakan dan dikelola dengan tepat maka fisik bangunan akan terus terjaga.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif