SOLOPOS.COM - (JIBI/Harian Jogja/Hengky Irawan)

Bangunan cagar budaya terus dilestarikan.

Harianjogja.com, JOGJA– Pemerintah Daerah DIY berencana membeli rumah bersejarah di Ketandan sebagai Cagar Budaya. Rumah bekas kediaman kapiten asal Tiongkok di era Hamengku Buwono III itu akan dijadikan pusat budaya Tionghoa di DIY.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Rumah yang ada di Ketandan Kidul itu merupan rumah kediaman Tan Jin Sing, seorang kapitan Tionghoa yang dianggap berjasa oleh Hamengku Buwono III dan diangkat sebagai abdi dalem bernama KRT Secadiningrat. Rumah itu juga menjadi kediaman dokter Yap Hong Tjoen, pendiri RS dr Yap.

Di era penjajahan, rumah yang kini sudah tak lagi utuh itu sempat menjadi lokasi persembunyian para pengungsi. Namun saat ini kondisinya sudah tak terawat dan hanya setahun sekali digunakan selama Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) berlangsung.

Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Umar Priyono menambahkan, pusat kebudayaan Tionghoa yang menempati rumah dr Yap akan dinamakan House of Shanghai. Tempat itu akan dapat digunakan masyarakat DIY untuk mempelajari berbagai budaya masyarakat Tionghoa seperti pembuatan kuliner khas Tiongkok maupun belajar bahasa Mandarin

“Harapannya setelah MoU ini prosesnya akan langsung jalan, rumah itu akan segera kita bangun. Jadi tidak lama-lama penerapannya,” ujar Umar.

Bagian Riset dan Pengembangan Jogja Chinese Art and Culture Center (JCACC) Frista beberapa waktu lalu memgatakan keinginannya agar rumah itu bisa dibeli Pemda DIY. Pasalnya mereka tak mampu bila harus menjaga gedung itu secara mandiri. Dia pun berharap bila rumah itu sudah dibeli Pemda akan ada kegiatan yang bisa menghidupkan kembali rumah yang lama terlantar itu.

“Sekarang gedung ini yang saat ini mati-matian kami pertahankan. Yang minat membeli banyak,  tapi kami berusaha untuk tidak menjualnya kecuali ke Pemda,” ungkap Frista.

Pemimpin delegasi Shanghai Wu Zhiming mengatakan DIY dan Shanghai memiliki banyak kesamaan, terutama di bidang pendidikan dan budaya. Karena itu pihaknya berharap bisa menjalin kerjasama terutama di bidang kebudayaan dan pendidikan dengan DIY.

“Kami berharap bisa bekerjasama untuk masa depan yang makmur dan bisa menjaga kekayaan sejarah yang ada,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya