Harianjogja.com, KULONPROGO – Tiga mega proyek di Kulonprogo dibangun di kawasan pesisir pantai selatan dan telah dirancang tahan bencana tsunami.Hal itu diharapkan juga berlaku bagi bangunan yang akan dibangun di kawasan tersebut.
“Pembangunan bandara maupun mega proyek lainnya sudah melalui penelitian dari kemungkinan ancaman bencana alam, termasuk tsunami,” ujar Asisten Sekretaris Daerah Kulonprogo Bidang Perekonomian Pembangunan dan SDA Triyono dalam acara Sosialisasi Masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami di Hotel Pandansari, Pantai Glagah, Kamis (4/12/2014).
Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus
Triyono menegaskan, tidak hanya bangunan mega proyek saja yang harus memerhatikan potensi bencana. Namun, pentingnya kontruksi yang kokoh juga berlaku untuk semua bangunan yang akan dibangun di kawasan tersebut.
“Bangunan apapun harus memiliki orientasi pada pengurangan risiko bencana. Sedangkan bangunan publik juga harus dilengkapi dengan petunjuk evakuasi, serta alat pemadam kebakaran atau hydrant,” jelas Triyono.