SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah terendam banjir. (JIBI/Solopos/Dok.)

Banjir Bantul menyebabkan padi terendam banjir. Dampaknya, biaya panen membengkak

Harianjogja.com, BANTUL- Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul Partogi Dame Pakpahan menyebutkan banjir pada Rabu (22/4/2015) malam merendam lahan pertanian seluas tidak sampai lima hektare.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

“Jumlahnya sedikit, enggak banyak,” terang Partogi, Kamis (23/4/2015).

Selain di Pandeyan, genangan air yang merendam lahan pertanian terutama berada di bagian selatan seperti wilayah Kecamatan Sanden. Partogi memastikan, tanaman padi dapat diselamatkan.

“Kalau hanya genangan air kan bisa surut jadi tetap bisa diselamatkan. Apalagi mayoritas lahan yang terendam posisinya sudah panen,” kata dia.

Pemerintah, lanjut dia, justru mengkhawatirkan banyaknya padi yang roboh akibat angin kencang pada Rabu (22/4/2015) malam saat hujan mengguyur.

Padi roboh ditemukan di berbagai lahan pertanian di Bantul dengan sebaran yang tidak merata.

Padi roboh bakal merugikan petani sebab biaya panen padi akan membengkak hingga 15%.

“Memanen padi roboh dengan yang berdiri kan lebih mudah yang berdiri. Itu kenapa biaya panen akan naik,” jelasnya.

Dinas Pertanian hingga kini masih terus mendata total lahan pertanian yang terdampak bencana banjir dan angin kencang akibat hujan deras pada Rabu malam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya