SOLOPOS.COM - Area sawah di Bantul yang tergenang air, (Arief Junianto/JIBI/Harian Jogja)

Banjir Bantul juga melanda area pertanian

Harianjogja.com, BANTUL — Puluhan hektar lahan sawah di Desa Sidomulyo dan Mulyodadi tergenang air. Hujan dengan intensitas tinggi yang turun sejak 3 hari lalu mengakibatkan lahan persawahan di kawasan itu yang kini ditanamani varietas padi, tergenang hingga ketinggian 1 meter. Dari pantauan Harianjogja.com di lapangan, Jumat (2/12/2016) siang, di kawasan Desa Sidomulyo genangan lahan persawahan terjadi di 4 pedukuhan, yakni Plebengan, Ngireng-ireng, Prenggan, dan Plumutan.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Durrahman, salah satu petani asal Dusun Plebengan, Desa Sidomulyo menyampaikan rasa khawatir mengenai kemungkinan gagal panen padi. Kekhawatirannya itu cukup beralasan. Pasalnya, varietas padi yang ditanamnya kini masih berumur sekitar 10 hari. Di umur semuda itu, ia khawatir tanamannya tak tahan jika terlalu lama terendam air.

Ternyata, kondisi serupa juga terjadi di sisi selatan Bantul. Tepatnya di Dusun Sangkeh, Desa Srigading, Kecamatan Sanden. Diakui Aris, salah satu petani di sana, lahan seluas hampir 20 hektar yang membentang dari Srigading hingga ke arah timur, tepatnya di kawasan Desa Tirtosari
Kecamatan Kretek pun tergenang sejak beberapa hari lalu.

“Sudah sejak 2-3 hari lalu tergenang. Tapi ini semakin parah,” katanya, Jumat (2/12/2016)

Terkait kondisi itu, petani diakuinya tak bisa berbuat banyak selain menunggu intensitas hujan menurun. Pasalnya, genangan air itu memang biasanya akan surut dalam waktu 1-2 hari.

“Tapi dengan catatan, hujan tidak turun. Kalau hujan masih deras, sawah ini ya akan terus tergenang,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dipertahut) Bantul Pulung Haryadi mengaku sudah menginstruksikan kepada para penyuluh yang ada di tiap kecamatan untuk terus melakukan pemantauan. Ditegaskannya, para penyuluh diminta melaporkan kepada Dipertahut Bantul jika dirasa kondisi sudah genting dan kritis.

“Kalau selama belum ada laporan, berarti kondisi masih bisa diatasi petani,” katanya.

Selain itu, ia pun membantah jika genangan yang terjadi sejak awal pekan lalu mengancam keselamatan tanaman. Menurutnya, padi yang ditanam oleh petani Bantul merupakan petani yang cukup tahan terhadap air. Itulah sebabnya, selama genangan tak berlangsung sampai hitungan pekan saja, ia menganggap kondisi itu belum membahayakan.

“Padi itu tahan terhadap air. Justru kelemahan padi itu ada pada hempasan angin,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya