KULONPROGO — Secara keseluruhan bencana banjir di Kulonprogo telah membenamkan sekitar 150 hektare lahan pertanian di lima kecamatan. Rata-rata lahan pertanian tersebut sudah memasuki masa tanam kedua (MT 2). Di Desa Kanoman, Panjatan, sebagian besar tanaman belum dipanen.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Belum bisa memperkirakan berapa total kerugian yang dialami warga karena belum ada laporan secara lengkap. Pemerintah memperkirakan jika hujan deras masih melanda Kulonprogo maka air genangan bisa bertahan tiga hingga empat hari ke depan.
Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo mengatakan sebenarnya untuk mengantisipasi banjir yang datang setiap tahun, telah dilakukan pembersihan enceng gondok di beberapa alur sungai tetapi masih overload karena volume atau curah hujan yang tinggi.
“Ke depan perlu koordinasi dengan pemda DIY, karena kewenangan sungai tidak hanya di Kabupaten tetapi juga pemda DIY ya harus diatasi secara permanen kemungkinan dengan melebarkan sungai dan memasang klep,” terang
Hasto.
Grafis Peta Banjir Kulonprogo
Lendah: Desa Bumirejo, Jatirejo, Wahyuharjo.
Galur: Desa Tirtorahayu.
Panjatan: Desa Gotakan, Krembangan, Tayuban, Kanoman.
Wates: Desa Bendungan.
Temon: Glagah (SMK Kelautan)