Jogja
Selasa, 21 Juni 2016 - 07:55 WIB

BANJIR DIY : Jalur Distribusi Bahan Pangan Dapat Terganggu

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aktivitas di pasar darurat Pasar Ir. Soekarno, Kasemi, 65, menata barang dagangannya, Rabu (4/6/2014).(JIBI/Solopos/Ivan Andimuhtarom)

Banjir DIY dan Jateng dapat mempengaruhi ketersediaan bahan pangan.

Harianjogja.com, JOGJA–Bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah dan DIY dikhawatirkan mengganggu jalur distribusi dan produksi bahan pangan.

Advertisement

Banjir yang terjadi di beberapa wilayah dipercaya mengganggu jalur distribusi khususnya bagian selatan. Asekda Perekonomian dan Pembangunan DIY sekaligus Koordinator Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Gatot Saptadi mengatakan, saat ini masih dilakukan pemetaan dampak yang ditimbulkan dari bencana alam yang terjadi.

Gatot mengaku belum ada laporan yang masuk mengenai berapa jalur distribusi yang terganggu. “Kami belum bisa menganalisa karena memang belum ada laporan yang masuk,” ungkap dia ketika ditemui di Kompleks Kepatihan, Jogja, Senin (20/6/2016).

Untuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan, banyak cara yang bisa dilakukan misalnya mengalihkan jalur distribusi. Terganggunya jalur distribusi bahan pangan bisa berakibat pada harga bahan pangan yang melambung tinggi. Hal ini harus diantisipasi sehingga harga di pasar tetap terkontrol.

Advertisement

“Kita koordinasikan dulu. Untuk cara, teman-teman teknis yang tahu lebih detail soal jalur perdagangan,” kata dia.

Ketua III TPID DIY Aried Budi Santoso mengkhawatirkan hal serupa. Saat ini, TPID DIY sedang menjajaki lokasi-lokasi yang terdampak banjir dan longsor. “Kita jajaki lokasi yang terdampak itu sentra produksi apa?” ungkap dia.

Harga di pasaran akan terpengaruh jika daerah yang terdampak longsor merupakan sentra komoditas pangan. Selain itu, harga bahan pangan juga akan terpengaruh jika jalur distribusi juga terhambat. TPID akan melihat sejauh mana jalur distribusi terganggu.

Advertisement

“Kalau memang terganggu dan kondisinya seperti itu, solusinya kerja sama dengan daerah lain,” ungkap dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif