Jogja
Kamis, 23 April 2015 - 11:40 WIB

BANJIR JOGJA : Bintaran, Kawasan Terparah

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugiman, warga RT 16 RW 06 Kampung Sayidan, Kecamatan Prawirodirjan, Jogja, tengah menyelamatkan barang rumah tangga yang terendam air luapan Kali Code, Rabu (22/4/2015) malam. Hingga pukul 22.30 air masih merendam rumah warga namun debit air berangsur menurun. (JIBI/Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Banjir Jogja terparah terjadi di kawasan Bintaran.

Harianjogja.com, JOGJA—Hujan lebat yang mengguyur DIY Rabu (22/4/2015) malam mengakibatkan
air di beberapa sungai meluap. Air merendam ratusan rumah di Kota Jogja dan memutus jembatan di
Sleman.

Advertisement

Banjir terjadi di hampir seluruh daerah bantaran sungai di Jogja. Hujan deras yang terjadi sekitar 20.00
WIB membuat air di Kali Code meluap. Daerah permukiman di Bintaran, dekat Sungai Code terendam air setinggi setengah meter sampai satu meter.

“Sebagian warga di Bintaran sudah siap untuk dievakuasi, termasuk barang barang berharga. Warga di sepanjang Kali Mambu belum dievakuasi, tetapi tetap waspada karena air juga meluap,” kata Kepala SAR DIY, Wisnu Windarto melalui ponsel tadi malam.

Banjir di wilayah Bintaran, Kecamatan Gondomanan, menurut Wisnu adalah yang paling parah. Di sekitar gereja Bintaran hingga pukul 21.30 WIB masih banyak warga yang terjebak di dalam rumah yang terendam air.

Advertisement

“Di daerah Bintaran, RT 4, RW 1, Kantor Kadin ke selatan ada dua warga yang satu kena stroke, dan satu lumpuh. Jadi proses evakuasi warga agak susah,” tambah Wisnu.

Daerah Bintaran Kulon RT 1 RW 1 dalam kondisi rawan karena banyak lansia dan anak balita sehingga proses evakuasi warga tidak bisa dilakukan dengan cepat. Evakuasi warga Bintaran dilakukan oleh BPBD dan SAR DIY. Warga tadi malam dievakuasi di Masjid At Taukid. Tetapi ada beberapa warga yang terjebak di dalam rumah.

“Mereka berada di lantai kedua,” kata dia.

Advertisement

Neneng Saraswati, 27, warga RT 16 RW 6, Bintaran, mengatakan banjir selutut terjadi sejak pukul 19.30 WIB.

“Saat kejadian, saya sedang jualan di rumah. Saya amankan barang-barang ke lantai kedua karena air masuk ke rumah,” ujar dia.

Slamet Tugiantono, Ketua RT 46 RW 14 mengatakan ada lebih dari 100 warga yang dievakuasi akibat
banjir.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif