Banjir Jogja yang terjadi pada Rabu (22/4/2015) dianggap paling parah dari banjir yang pernah terjadi sebelumnya
Harianjogja.com, JOGJA-Warga menilai banjir yang melanda beberapa kawasan di Jogja pada Rabu (22/4/2015) malam lebih parah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Terlebih, derasnya arus sungai menjebol talut di banyak titik.
Informasi yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja terdapat sembilan kecamatan yang kawasannya dilanda banjir. Tidak hanya itu, talut yang rata-rata baru dibangun empat tahun lalu ambrol dan menyebabkan air meluap ke rumah penduduk.
Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian
Yuni, 34, warga Jagalan, Purwokinanti, mengungkapkan talut yang berada di sekitar rumahnya ambrol dan membuat warga panik saat hujan deras semalam.
Ia menjelaskan, luapan air sungai sudah melebihi ketinggian talut sehingga masuk ke rumah penduduk. Kerja bakti, kata dia, sudah dilakukan sejak Kamis (23/4/2015) pagi namun sampai dengan siang hari belum juga selesai.
“Banyak sekali lumpurnya, jadi susah membersihkan,” ujarnya.
Diakuinya, banjir sudah menjadi langganan kawasan tempat tinggalnya. Namun, jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu, Yuni merasa kejadian kali ini yang terparah.
“Ya bayangkan saja, talut baru dibangun dua atau tiga tahun lalu, sekarang sudah jebol,” jelasnya.
Yuni tidak memungkiri jika perhatian warga dan pemerintah terhadap kejadian ini cukup nyata. Terbukti, perbaikan talut segera dilakukan walaupun masih bersifat sementara dengan menggunakan karung berisi pasir.