Jogja
Rabu, 30 Maret 2016 - 05:20 WIB

BANJIR JOGJA : Ini Cara Kerja Telemetri di Winongo

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - bantaran Sungai Winongo. (Harian Jogja/Pamuji Tri Nastiti)

Banjir Jogja perlu diantisipasi dengan mitigasi bencana

Harianjogja.com, JOGJA-Mengantisipasi terjadinya luapan air di Kali Winongo kembali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja akan memasang alat pendeteksi ketinggian air sungai.

Advertisement

Petugas Pusat Pengendalian Operasional, BPBD Kota Jogja, Suyatman menjelaskan alat deteksi banjir yang dinamakan telemetri di Winongo nantinya akan dipasang di hulu sungai di wilayah Mlati Sleman, tepatnya di Jembatan Blambangan. Alat tersebut hampir sama seperti yang di pasang di Ngentak Sleman untuk mendeteksi banjir Kali Code.

Saat ini pihaknya sedang melakukan monitoring di Kali Winongo tiap kenaikan debit air dan dampaknya ke wilayah Kota Jogja dengan cara manual. “Mudah-mudahan telemetrinya bisa dipasang awal April nanti,” ucap Suyatman.

Menurut Suyatman telemtri nantinya akan mengirim signal yang dipantulkan dari air, kemudian sensornya akan terghubung langsung ke sekretariat Pusdalops BPBD Kota Jogja. Data yang masuk dari lokasi pantauan secara real time, “Semakin airnya naik sensor menerima signal akan lebih pendek atau lebih cepat,” katanya.

Advertisement

Dengan demikian ketika sensor menerima signal akan lebih pendek maka luapan air yang sampai ke wilayah kota bisa diwaspadai sedini mungkin. Untuk harga seperangkat alat telemetri tersebut dibutuhkan sekitar Rp50juta-Rp60 juta

Diketahui Kali Winongo sempat meluap sampai menggenangi puluhan rumah pada Sabtu (12/3) lalu. Bahkan luapan air sampai menghanyutkan dua rumah warga di wilayah Bener, Tegalrejo. Selain itu sejumlah talud juga rusak terkena terjangan air.

Luapan Kali Winongi tidak terprediksi karena kondisi Kali Code saat itu dalam kondisi aman meski ada peningkatan debit air.

Advertisement

“Fokus pengamatan kita kemarin di bantaran Kali Code, tapi luapan Kali Winongo dampaknya justeru lebih parah dari Kali Code,” kata petugas Pusdalops, BPBD Kota Jogja, Muhammad Arif Ma’ruf, Minggu (13/3/2016) lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif