SOLOPOS.COM - Permukiman di sekitar Kali Code, Jogja, terendam banjir material dari Gunung Merapi yang terbawa aliran sungai saat turun hujan lebat. (JIBI/Harian Jogja/dok)

Harianjogja.com, JOGJA—Warga di bantaran Kali Code meminta Pemerintah Kota Jogja kembali menata jalur evakuasi yang sudah rusak dan bahkan hilang. Warga juga minta agar Pemkot memaksimalkan simulasi bencana di kawasan tersebut.

Permintaan muncul lantaran masih tingginya ancaman banjir lahar air hujan di sekitar sungai yang melintasi tujuh kecamatan dan 14 kelurahan di Kota Jogja.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Sampai saat ini belum ada simulasi bencana dan sosialisasi dari pihak Pemkot,” kata Yanto, 43, warga Lowanu RT21/RW74 Mergangsan, Kamis (30/10/2013).

Ia menambahkan, keberadaan simulasi dan sosialisasi penanggulangan bencana penting dilakukan. Apalagi, saat ini intensitas curah hujan sudah mulai tinggi.

“Sebelum hujan terus mengguyur, alangkah baiknya Pemkot melakukan hal tersebut,” imbuhnya.

Sembari melakukan langkah tersebut, kata dia, pembenahan infrastruktur di bantaran Sungai Code perlu dilakukan.

Adapun pembenahan itu, kata dia, bisa meliputi pengerukan sedimen yang ada di Sungai Code dan juga perbaikan terhadap jalur evakuasi warga.

Dia mengungkapkan, setelah banjir lahar air hujan 2011 lalu, jalur evakuasi di kawasan itu kini rusak bahkan hilang.

“Pada 2011 lalu, luberannya sampai di tempat saya. Dulu ada jalur evakuasinya. Sekarang sudah hilang. Begitu juga di seberang sungai,” paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya