SOLOPOS.COM - banjir yang melanda kulonprogo, Jumat (2012/2013). (JIBI/Harian Jogja/Arif Wahyudi)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kulonprogo sejak Jumat (20/12/2013) lalu belum terlihat surut. Ketinggian genangan air di Dusun Sungapan, Desa Wahyuharjo, Kecamatan Lendah bahkan mencapai satu meter pada Sabtu (21/12/2013) siang.

Akibatnya  puluhan rumah masih tergenang banjir. Genangan pun sudah sampai masuk ke dalam rumah sehingga menyebabkan aktivitas warga terganggu. Genangan air juga masih terjadi di beberapa titik wilayah Panjatan dan Temon.

Promosi Iwan Fals, Cuaca Panas dan Konsistensi Menanam Sejuta Pohon

Isno, 35, salah satu warga Sungapan menuturkan, hujan yang masih mengguyur menyebakan genangan air justru makin meninggi. Menurut dia, genangan air berasal dari limpahan Sungai Sen di wilayah setempat yang meluap karena tidak mampu menahan debit air hujan.

“Ini lebih tinggi dari Jumat (20/12/2013) kemarin. Sebelumnya ketinggian air hanya sebatas lutut orang dewasa. Kini ketinggiannya capai satu meter sehingga sampai masuk ke dalam rumah,” ujarnya saat ditemui harianjogja.com, Sabtu (21/12/2013).

Banjir tidak hanya membuat aktivitas warga terganggu. Kegiatan belajar siswa di sejumlah sekolah pun lumpuh lantaran sekolah terendam banjir. Sedikitnya ada empat sekolah di Kulonprogo yang terpaksa meliburkan siswanya karena genangan air sampai masuk ke dalam ruang kelas.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kulonprogo, Nurhadi mengungkapkan, pihaknya baru menerima laporan ada empat sekolah yang meliburkan siswanya karena banjir ini. Empat sekolah tersebut adalah SD Negeri Wahyuharjo, SD Negeri Bonosoro, kedua sekolah tersebut berada di Kecamatan Lendah. Dua sekolah lainnya adalah SD Negeri Tirtorahayu, Kecamatan Galur dan SMK Negeri Temon.

“Baru ada empat sekolah yang memberikan melaporkan ke kami terkait terganggunya aktivitas belajar ini. Selebihnya kami akan lakukan pantauan langsung ke lapangan,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Puji Astuti, Petugas Lapangan Harian SD Negeri Wahyuharjo mengungkapkan, pihaknya terpaksa meliburkan siswanya sampai suasana sekolah benar-benar kondusif untuk tempat belajar siswa. Para guru  itu juga sempat datang ke sekolah, tapi karena genangan air justru makin parah maka mereka membatalkan niatan untuk mengajar.

“Rencananya pagi ini (Minggu) kami akan kerja bakti membersihkan ruang kelas yang terendam air. Semoga saja hujan sudah mereda dan air surut, sehingga esoknya bisa dipakai untuk proses belajar mengajar,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya