SOLOPOS.COM - Ilustrasi air sumur (JIBI/Harian Jogja)

Banjir Kulonprogo menimbulkan pencemaran air sumur. Dinas Kesehatan menyiapkan kaporit untuk mengurangi pencemaran air

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan Kulonprogo mulai mengantisipasi dampak pencemaran air sumur pascabanjir.

Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia

Kepala Dinkes Kulonprogo, Bambang Haryatno, mengatakan instansinya telah berkoordinasi dengan puskesmas yang berada di wilayah terkena banjir untuk pemantauan kualitas air dan sanitasi.

Puskesmas-puskesmas itu meliputi Temon, Panjatan dan Lendah.

“Terutama untuk persoalan sanitasi, Dinkes sudah menyiapkan kaporit dan tawas untuk mengatasi pencemaran. Stok kaporit yang ada sangat cukup sehingga dapat segera didistribusikan,” ucapnya, Rabu (29/4/2015).

Bambang menegaskan akibat banjir, pencemaran air oleh bakteri juga perlu diwaspadai. Terutama pencemaran bakteri e-Coli. Sejauh ini Dinkes mencatat sudah ada warga yang mulai diare dan gatal-gatal.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kulonprogo Slamet Riyanto memaparkan cukup banyak penyakit yang mengancam warga pascabanjir. Selain diare, ada leptospirosis dan demam berdarah.

“Masyarakat perlu menjaga kebersihan dan kesehatan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya