Banjir Kulonprogo terjadi di lahan pertanian.
Harianjogja.com, KULONPROGO — Hujan yang terjadi selama beberapa hari terakhir membuat ratusan hektare sawah di Kulonprogo terendam genangan air. Jika air tidak surut selama lebih dari tiga hari, padi yang rata-rata belum lama ditanam petani itu bisa terancam mati.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Kehutanan (Dispertahut) Kabupaten Kulonprogo, Aris Nugroho mengatakan setidaknya 870 hektare (ha) lahan pertanian diketahui terendam genangan air per Kamis (1/12/2016). Kondisi tersebut tersebar di tujuh wilayah kecamatan, yaitu Panjatan, Galur, Wates, Lendah, Pengasih, Temon, dan Sentolo.
“Ini kebanyakan di daerah selatan yang topografinya berupa dataran rendah sehingga air dari utara juga mengarah ke sana,” ujar Aris, Jumat (2/12/2016).
Aris berpendapat curah hujan memang lebih tinggi belakangan ini. Saluran drainase maupun irigasi yang ada di sekitar area persawahan pun meluap sehingga merendam tanaman padi. Meski sempat menyurut, genangan kembali naik karena hujan terus datang dan cenderung berdurasi lama.
Menurut Aris, tanaman padi yang masih berusia belasan hari relatif tahan terhadap genangan. Sejauh ini belum ada laporan terkait kerusakan tanaman maupun kerugian yang dialami petani. Walau begitu, tim dari Dispertahut Kulonprogo bakal melakukan pemantauan secara intensif selama tiga hari depan.
“Kalau dua sampai tiga sudah surut, tidak ada masalah. Kalau lanjut, nanti kita pantau bagaimana perkembangannya. Petani bisa saja rugi karena tanaman mati,” ucap Aris.